Pemudik yang Ngaku Dibegal di Mojoagung Jombang, Ternyata Pura-pura
- Elok Apriyanto / Jombang
Lebih lanjut Yogas menyebut bahwa korban sebenarnya tidak membawa uang, hasil bekerja, karena uang tersebut sudah dihabiskan korban di Malang. Dan untuk menutupi hal itu, korban merekayasa peristiwa begal.
"Uangnya dihabisin sama yang bersangkutan. Sehingga karena malu kepada orang tuanya, dia membuat laporan itu kepada polisi," tuturnya.
Tak hanya itu, Yogas menegaskan bahwa dari hasil pemeriksaan luka yang dialami korban, diketahui bahwa luka tersebut, bukan berasal dari sabetan parang, melainkan luka gores yang dibuat korban menggunakan kawat besi.
"Lukanya itu disayat pakai kawat di barisan gitu. Kemudian di kaosnya ada sobekan dikit, itu pun tidak ada bekas darah. Termasuk yang di kakinya itu juga dia buat sendiri seolah-olah dia dibacok," katanya.
Untuk itu, pihaknya memastikan hingga saat ini wilayah hukum yang berada di Polsek Mojoagung, pada lebaran tahun ini masih aman dan kondusif.
"Wilayah Mojoagung sampai saat ini merupakan wilayah yang aman. Dan dipastikan berita tentang begal tersebut adalah keterangan bohong," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi begal bersenjata tajam (bersajam) kembali terjadi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu 29 Maret 2025.