Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penganiayaan Santri Gontor

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penganiayaan Santri Gontor
Sumber :
  • doc viva

Malang – Pihak kepolisian, Polres Ponorogo sudah mengantongi terduga pelaku penganiayaan terhadap santri AM (17) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Gontor, Ponorogo hingga meninggal dunia. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Polisi Catur Cahyono Wibowo.

Semakin Jauh Dari Zona Degradasi, Arema FC Tetap Gaspol

“Polres mengantongi terduga pelaku penganiaya dan kita melengkapi proses penyelidikan ini secara sempurna,” kata Catur kepada wartawan usai olah TKP di Pesantren Gontor, Jawa Timur pada Selasa, 6 September 2022, dilansir dari Viva.co.id.

Dia menjelaskan, penyidik juga mulai menemukan titik terang terkait motif para terduga pelaku menganiaya korban. Catur menuturkan, korban dianiaya ketika mengikuti kegiatan Pramuka di kompleks Pesantren Gontor. 

Kalahkan Korea Selatan U23, Erick Thohir Bangga Indonesia U23 Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024

“Motifnya untuk sementara karena salah paham terkait kekurangan peralatan (kegiatan Pramuka),” kata dia. 

Setelah dianiaya, korban yang tidak berdaya kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat. Di rumah sakit itulah, korban kemudian mengembuskan napas terakhir pada Senin, 22 Agustus 2022. Saat prarekonstruksi yang memeragakan 50 adegan, rumah sakit juga menjadi tempat prarekonstruksi selain kompleks Pesantren Gontor

Segini Gaji Petugas PPK pada Pilkada 2024 Jombang

Peristiwa ini diketahui luas usai akun Instagram Hotman Paris menggungah video saat menerima pengaduan dari perempuan bernama Soimah tentang anaknya AM yang meninggal dunia diduga karena dianiaya di Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kepolisian setempat langsung memberikan respon meski belum menerima laporan secara resmi dari pihak korban.

Dalam video berdurasi 3 menit 22 detik yang diunggah Hotman Paris itu, terlihat Soimah menangis sambil menceritakan kematian anaknya. Dia mengatakan anaknya dipulangkan pihak pesantren dan sudah dimakamkan pada 22 Agustus 2022 lalu. Warga Palembang itu mengadu ke Hotman karena menilai ada kejanggalan pada kematian anaknya.

Halaman Selanjutnya
img_title