Bantengan Nuswantara di Kota Batu Sedot Animo Masyarakat dan Wisatawan
- VIVA Malang - (Galih Rakasiwi)
Batu, VIVA – Masyarakat dan wisatawan memadati Alun-alun Kota Batu hingga Jalan Panglima Sudirman. Mereka menyaksikan parade Bantengan Nuswantara ke 16, Minggu 4 Agustus 2024.
Nampak para seniman beraksi layaknya banteng yang sedang mengamuk dengan mengenakan atribut topeng kepala banteng. Suara cambuk dan alat musik tradisional menyeruak, aroma minyak wangi serta dupa yang menguar juga cukup semerbak.
Ketua Bantengan Nuswantara, Agus Riyanto menyampaikan, Bantengan Nuswantara ke 16 ini merupakan acara tahunan yang harus terus dilaksanakan, guna melestarikan budaya nusantara. Total ada sekitar 200 kelompok Bantengan yang turut andil di dalamnya.
"Total ada sekitar 200 kelompok Bantengan yang ikut event ini. Dengan jumlah peserta tersebut, berkaca di event sebelumnya tembus sampai jam 12.00 WIB malam," ujarnya.
Pada pagelaran kali ini, para peserta yang ikut berasal dari Komunitas Bantengan se Jawa Timur. Mulai Surabaya, Ponorogo, Jombang, Malang Raya, Blitar, Kediri dan berbagai daerah lain.
Selain diikuti berbagai daerah di Jawa Timur. Kegiatan ini juga diikuti sejumlah seniman internasional dari 8 negara. Diantaranya Malaysia, Jepang, India, Australia, Columbia, Amerika, New Zealand dan beberapa negara lain.
Seniman Bantengan dari berbagai negara tersebut sudah menjadi anggota Bantengan Nuswantara sejak Tahun 2009. Mereka selalu bergantian datang ketika ada event Bantengan di salah satu negara itu.
"Teman-teman Bantengan Internasional cukup baik. Kami terus intens berkomunikasi dan bersilaturahmi sampai ke mancanegara," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq menyatakan, event kali ini merupakan parade Bantengan Nuswantara ke 16. Kegiatan ini adalah sebuah bentuk event tradisi budaya di Kota Batu.
"Bantengan merupakan salah satu kesenian warisan budaya tak benda di Kota Batu. Kota Batu punya dua warisan budaya tak benda, yakni Bantengan dan Jaran Kepang. Keduanya sudah diakui Kemendikbud-ristek RI," katanya.
Karena sudah diakui menjadi aset dan warisan budaya Kota Batu. Disparta Kota Batu akan terus mengembangkan dan memfasilitasi berbagai kegiatan Bantengan.
"Ini kami lakukan supaya Bantengan ini terus eksis dan berkembang. Salah satu bentuk fasilitasi yang kami lakukan, adalah menampilkan kesenian Bantengan di acara-acara pemerintahan," tuturnya.
Parade Bantengan Nuswantara rutin digelar di Kota Batu setiap tahun di bulan Agustus. Dengan adanya kegiatan itu, Pemkot Batu sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh komunitas Bantengan Nuswantara.
"Kami akan mendukung penuh dan membantu kelancaran pelaksanaannya. Sehingga parade ini sukses dan menjadi ikon wisata budaya di Kota Batu," tuturnya.
"Ini komitmen besar kita. Untuk menjadikan Kota Batu sebagai Kota Wisata Budaya," ujarnya.