Rangsang Pemikiran Kritis Melalui Pameran Kursi dan Ngaji Filsafat

Pameran dan Ngaji Filsafat bersama Kiai Cepu di Galeri Raos.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Puluhan perupa dari Pondok Seni Batu mengambil inisiatif yang inspiratif dengan menggelar pameran bertajuk 'Kursi' di Galeri Raos Batu. Pameran untuk umum tersebut menghadirkan karya seni yang tertuang dalam media kursi, baik itu tambahan lukisan, dan pernak-pernik.

Nekat Jual Sabu-sabu, Tukang Las Dibekuk Polisi

Nampak, setiap karya memberikan penafsiran yang unik tentang konsep kekuasaan, baik secara langsung maupun melalui metafora. Seperti kursi IGD Calon Legislatif Gagal karya Sugeng Pribadi alias Klemin yang menggambarkan sebuah kursi dilengkapi infus dan pernak-pernik lain.

Kemudian, kursi berbungkus koran dengan judul Berburu Panggung buatan Thohir. Dari karya-karya tersebut terlihat seniman ingin memanfaatkan medium kursi untuk merangsang pemikiran kritis dan refleksi dalam masyarakat tentang pentingnya memahami peran kekuasaan dalam struktur politik.

DPP PPP dan PKB Beri Sinyal Koalisi pada Pilkada, di Jombang Belum Ada Gambaran

Beberapa karya menyoroti konsep kekuasaan dengan menampilkan kursi yang kokoh dan megah, melambangkan kekuatan dan otoritas yang mapan. Namun, tidak semua karya menggambarkan kekuasaan dengan cara yang konvensional.

Ada juga karya yang mengeksplorasi sisi gelap kekuasaan, dengan kursi yang retak, rapuh, atau terbalik, mengungkapkan ketidakstabilan dan kerentanan di balik tirani dan dominasi. Melalui pendekatan ini, para seniman mengajak pengunjung untuk mempertanyakan apa yang sebenarnya tersembunyi di balik wajah yang kuat dari kekuasaan.

Keren! 2 Pelajar MAN 1 Jombang Sabet Juara Pertama Lomba Robotik Tingkat Jawa Timur

Untuk mengapresiasi pameran, Lembaga Seni dan Budaya (LSB) Muhammadiyah Kota Batu menggelar Ngaji Filsafat yang dihadiri oleh Kiai Cepu. Tujuannya yaitu untuk mencerdaskan masyarakat dalam konteks tahun politik yang sedang berlangsung. 

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Batu, Tsalis Rifai sangat mengapresiasi kegiatan untuk memantik para pengunjung memikirkan hakekat kekuasaan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks personal maupun sosial yang mendamaikan.

Halaman Selanjutnya
img_title