Era Digitalisasi, Bisa Riset Bisnis Kompetitor Lewat GoogleMaps

ilustrasi google maps
Sumber :
  • pixabay

Malang – Setiap menjalankan bisnis, utamanya di bidang kuliner, harus menentukan terlebih dahulu target pasar. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar serapan pasar terhadap produk yang dijual.

Antusiasnya Ratusan Anak Ikut Lomba Menggambar dan Berhitung PPLIPI Pasuruan

Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk melakukan riset strategi bisnis dikutip dari Viva.co.id. Apa saja?

1. Menentukan target pasar 

Wabup Malang Didik Gatot Subroto Ambil Formulir ke DPC PDIP Batu, Besok Kris Dayanti

Untuk lebih mudah dipahami, pembahasan akan dibagi menjadi dua. Pada bagian pertama akan membahas cara untuk memahami target pasar. 

Tujuan dari memahami target pasar adalah untuk memastikan produk yang dijual bisa sampai pada konsumen yang tepat. Tentunya, ini akan berpengaruh pada tingkat penjualan nantinya. 

Buka Program ESG, ISA Dukung Universitas Sanata Dharma dan Interlink

2. Pikirkan segmentasinya 

Di sini, pemilik usaha bisa mengira-ngira kalangan mana saja yang membutuhkan produk yang dijual. Misalnya, produk kuliner. Targetnya apakah mahasiswa, pekerja, atau anak-anak.

Namun, dalam hal ini, akan lebih bagus jika produknya cocok untuk semua kalangan Contohnya, bisnis ayam goreng. Sebab, bisnis ini terbukti sangat menjanjikan dan memiliki segmentasi pasar yang luas. Disukai semua kalangan dan tidak musiman. 

3. Berbicara dengan calon pelanggan

Setelah mengira-ngira targetnya, cobalah berbicara dengan beberapa dari mereka yang nantinya menjadi calon pelanggan. Mulai dari menanyakan jenis kuliner apa yang mereka sukai atau kira-kira berapa range harga per porsi. Atau, bisa juga minta tanggapan kepada teman-teman untuk rencana produk yang Anda jual.

4. Menciptakan persona pembeli 

Menciptakan persona pembeli atau proyeksi ideal target pasar yang diincar cukup penting. Tentunya, gambaran tersebut berdasarkan informasi dari riset yang sebelumnya sudah anda dikumpulkan. Dari sini akan lebih mudah menyesuaikan produk, melakukan promosi dengan target yang lebih terarah. 

Semakin luas segmentasi pasar produk, maka akan semakin mudah untuk membuat proyeksi idealnya. 

5. Riset Kompetitor

Coba riset seperti apa bisnis kuliner kompetitor. Caranya, bisa mencicipi beberapa produknya. Dari situ, pemilik bisnis bisa mengambil informasi kira-kira ada hal yang bisa ditiru atau dikembangkan untuk bisnis. 

Selain itu, bisa mengamati review pembeli dari kompetitor. Misalnya, melalui media sosialnya atau via Google Maps.

6. Mempengaruhi tingkat penjualan 

Dengan target pasar yang terarah, penjualan produk kuliner menjadi lebih fokus. Sebab, pemilik bisnis tahu apa yang diinginkan konsumen. Selain itu, informasi yang didapatkan dari survei pasar membuat lebih mudah ketika hendak mengembangkan produk.

Dengan pengembangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan, tentu para pembeli berpotensi menjadi pelanggan setia. 

Menurut sebuah penelitian, 65 persen dari keuntungan sebuah perusahaan berasal dari repeat order yang dilakukan oleh pelanggan setianya. 

7. Bisa memperkirakan modal

Dengan memahami target pasar, bisa mengetahui perkiraan modal yang dibutuhkan. Pemasaran tentunya akan membutuhkan biaya.

Budget yang dikeluarkan tidak akan sia-sia karena fokus pada target. Berbeda ceritanya jika target pasar random, tidak terarah dan mengincar semuanya, maka akan membutuhkan anggaran yang besar. 

8. Promosi lebih mudah

Akan lebih mudah melakukan promosi ketika segmentasi pasarnya lebih fokus. Semakin spesifik targetnya, promosi yang dilakukan tepat sasaran. Dalam hal ini, juga bisa menyesuaikan kebutuhan media promosi yang akan digunakan. Apakah melalui media cetak, media online, atau bahkan menggunakan influencer.

Hal ini dapat membangun kedekatan dengan pelanggan dan lebih mudah untuk membuka cabang usaha.