Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri Indonesia Menurun

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri Indonesia Menurun
Sumber :
  • pixabay

Malang – Sepanjang bulan Juli 2022, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan menjadi US$ 400,4 miliar. Sementara, pada bulan sebelumnya berada di angka US$ 403,6 miliar. 

Gathering Sinergi Bisnis Kadin dan Bank Jatim, Jalan Awal Bangun Perekonomian Kota Batu

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, posisi ULN Pemerintah pada Juli 2022 sebesar US$185,6 miliar lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$187,3 miliar. Namun, jika secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 9,9 persen secara (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada Juni 2022 yang sebesar 8,6 persen (yoy).

"Penurunan ULN Pemerintah terjadi akibat adanya pergeseran penempatan dana oleh investor non residen di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global," ungkapnya. 

Bawaslu Klaim Masyarakat Kota BatuKurang Berani Laporkan Pelanggaran Pemilu

Selain itu, perkembangan penurunan itu disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta.

"Secara tahunan, posisi ULN Juli 2022 mengalami kontraksi sebesar 4,1 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,2 persen (yoy)," kata Erwin dalam keterangannya, Kamis 15 September 2022, dilansir dari Viva.co.id.

PT Selecta Gelar RUPS, Catatkan Kenaikan Deviden

Lebih lanjut Erwin menjelaskan, ULN swasta juga melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN swasta pada Juli 2022 tercatat sebesar US$206,3 miliar, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$207,7 miliar. 

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,2 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,7 persen (yoy). Perkembangan tersebut disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (non financial corporation) masing-masing sebesar 2,0 persen (yoy) dan 0,9 persen (yoy) terutama karena pembayaran neto surat utang.

Halaman Selanjutnya
img_title