Trend Windfalls Jadi Keuntungan Indonesia, Harga Komoditi Turun

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto
Sumber :
  • doc. viva

Malang – Sepanjang bulan uli 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia mencapai US$25,57 miliar. Hal ini memberikan keuntungan bagi Indonesia. 

Kelas Menengah di Indonesia, Tantangan Ekonomi dan Upaya Pulihkan Potensinya

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menjelaskan, secara year on year (yoy) ekspor itu naik 32 persen dari US$19,37 miliar. Namun, secara month to month (mtm) turun 2,2 persen dibandingkan Juni 2022 yang sebesar US$26,15 miliar.

Setianto menguraikan, tren untuk harga komoditas energi per Juli 2022 tercatat menunjukkan tanda-tanda penurunan, dengan berada pada level 168,58. Penurunan serupa juga ditunjukkan pada indeks harga komoditas makanan, yang pada periode April-Juli 2022 juga menurun.

Kuliah di BINUS Malang Cukup 2,5 Tahun Siapkan Mahasiswa Untuk Berkarir

"Jadi pada Juli 2022 itu indeks di level 138,63, atau lebih rendah dibandingkan beberapa bulan terakhir," ujarnya.

Setianto menambahkan, BPS juga turut memantau perkembangan global harga minyak mentah, yang mengalami pelemahan 10,03 persen mtm pada Juli 2022. Selain itu, ekspor gas alam juga terkoreksi 5,45 persen secara mtm di bulan yang sama. 

Sataku Program Diskominfo Kota Batu Wujudkan Satu Data Indonesia

"Untuk minyak kelapa sawit, pada Juli 2022 per dolar per metrik tonnya menunjukkan penurunan cukup tajam menjadi US$1.056,6 per metrik ton, dibandingkan Juli 2021 sebesar US$1.062,99 metrik ton," kata Setianto.

Kemudian, tren penurunan harga komoditas per Juli 2022 juga dialami nikel, yang anjlok 16,28 persen menjadi US$21.000 per metrik ton secara mtm. 

Halaman Selanjutnya
img_title