Berkah Idul Adha, Perajin Tusuk Sate di Jombang Kebanjiran Cuan Puluhan Juta

Pembuatan tusuk sate di Jombang
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Untuk membuat tusuk sate atau tusuk cilok ini, Heru mengaku menggunakan bambu dengan jenis khusus. Yang ia datangkan dari luar Jombang. Hal ini dilakukan lantaran untuk menjaga kualitas tusuk sate.

5 Rekomendasi TV OLED Terbaik 2024

"Bahan bakunya diambilkan khusus. Bambu ori asal Ponorogo itu lebih kuat dan lebih putih dibandingkan bambu-bambu lainnya," tuturnya.

Dalam sekali order, bambu yang ia datangkan dari Ponorogo itu. Jumlahnya tidak sedikit. Dan bambu itu ludes menjadi tusuk sate hanya dalam waktu 2 hari.

Lebih Mudah, Federasi Drone Indonesia Luncurkan Sistem Sertifikasi Pilot Drone secara Online

"Satu truk bambu itu dua hari, habis. Hasilnya ya ada sekitar 5 kuintal tusuk sate," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk membuat tusuk sate atau tusuk cilok ini, mula-mula bambu dibelah jadi dua. Terus dibelah sampai berukuran 20 centimeter.

Kepala Kantor Imigrasi Malang Bertemu Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Bahas Isu Strategis

Selanjutnya, bambu berukuran 20 sentimeter itu, diserut sampai berbentuk lidi. Proses itu dilakukan dengan mesin.

"Tusuk sate ini lantas dijemur di bawah terik matahari, dan dilanjutkan dengan tahap pengovenan. Pemanasnya memakai arang. Setelah itu dihaluskan lagi dan dikemas," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title