Budidaya Burung Puyuh Petelur, Emak-emak Di Jombang Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Memiliki nama latin Coturnix ypsilophora, yang dalam bahasa Indonesia biasa dikenal dengan burung puyuh. Ternyata, burung puyuh ini bisa dibudidayakan untuk diambil telurnya.
Seperti yang dilakukan Suelsi (61 tahun), emak-emak asal Dusun Sukoharjo, Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dari hasil budidaya 3 ribu ekor burung puyuh petelur, ia mampu menghasilkan cuan hingga puluhan juta rupiah dalam satu bulan.
Ditemui di rumahnya, Suelsi mengaku baru 6 bulan membudidayakan burung puyuh petelur. Hal ini dilakukan usai ia melihat adiknya, yang sukses memiliki usaha budidaya burung puyuh petelur.
"Sudah 6 bulan budidaya burung puyuh petelur ini berjalan. Hasilnya lumayan juga. Sebelumnya lihat punya (budidaya) adik," kata Suelsi, 18 Juni 2023.
Lebih lanjut ia menceritakan, dalam sehari dari seribu burung puyuh petelur, minimal bisa menghasilkan telur 950 butir.
"Minimal itu 950 butir telur. Harganya satu butir telur puyuh ini Rp350," katanya.
Dalam sehari ia bisa memanen 2.850 butir telur dari 3.000 burung puyuh petelur yang ia budidayakan. Semua telur burung puyuh ini, dijual ke pasar di wilayah Kabupaten Jombang.
"Ya di jual untuk wilayah Jombang saja mas gak ada tengkulak yang lain," ujarnya.
Saat ditanya apa kendala dari budidaya burung puyuh petelur itu. Pihaknya mengaku untuk mendapatkan pakan burung ini membutuhkan perjalan yang jauh.
"Kalau beli pakan itu jauh tempatnya. Jadi perjalanannya jauh. Itu saja kadang-kadang stok pakannya gak ada. Karena telat," tuturnya.
Jika kondisi pakan burung puyuh petelur ini telat. Akan berpengaruh pada produktivitas telur burung puyuh ini.
"Ya kalau telat pakan itu nanti telurnya berkurang. Antisipasinya ya nyetok pakan, itu kalau ada uang. Kalau gak ada ya pinjem dulu ke adik saya yang sama-sama ternak burung puyuh petelur," katanya.
Ia menjelaskan, burung puyuh petelur ini mempunyai usia produktif tersendiri. Usianya produktifnya dibawah 1,5 tahun.
"Satu tahun setengah itu sudah afkir. Dan kalau afkir itu sudah ada yang ngambil dari langganan. Kan 1 ekor burung puyuh petelur ini harganya Rp7.500, tapi kalau sudah afkir harganya cuman Rp2.500," katanya.
Untuk waktu memanen telur burung puyuh ini, harus ditentukan terlebih dahulu. Jika telur dipanen pada jam 09.00 pagi. Maka panen di hari berikutnya harus di jam yang sama.
"Panennya itu harus 24 jam ya. Kalau seumpama dipanen jam 10 malam, panen berikutnya ya jam 10 malam, ya harus sesuai jamnya. Ini untuk memudahkan hitungan saja," ujarnya.
Untuk urusan pemberian pakan, Suelsi mengaku dalam sehari burung puyuh petelur sejumlah 3 ribu ekor itu, diberi makan sehari 2 kali.
"Makannya sehari dua kali. Tiap pagi dan sore. Baru kalau pilek nanti dikasih vitamin," katanya.
Saat ditanya berapa omset yang ia terima selama satu bulan. Dari hasil menjual telur burung puyuh tersebut, pihaknya mengaku hasil uang yang diperoleh lumayan besar dalam sebulan.
"Sekali panen itu bisa sehari Rp900 ribu rupiah, kalau sebulan ya lumayan besar dapatnya," tutur Suelsi.