Pemilik Warung di Malang Omzet Naik 2 Kali Lipat Karena Produk Virtual

Khusnia Fatmawati dan Becquini Akbar
Sumber :
  • Viva Malang

MalangKhusnia Fatmawati (36 tahun) warga Pakisaji, Kabupaten Malang memiliki rahasia sukses dalam berdagang. Pemilik warung kelontong ini memiliki omzet Rp50 juta perbulan dari berjualan sembako atau kebutuhan pokok sejak berjualan produk virtual

Wanita Muda Asal Jakarta Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Tunggulmas Kota Malang

Warung yang dia miliki didirikan sejak 1998 lalu. Pada 2019 lalu dia memutuskan bergabung ke Mitra Bukalapak. Omzet sebelum bergabung dengan Mitra Bukalapak hanya dikisaran Rp20 juta saja. Sedangkan, setelah bergabung bisa meningkat hingga 2 kali lipat. 

Nia menuturkan, Mitra Bukalapak tidak hanya membuat berjualan produk grosir maupun virtual lebih mudah. Namun juga memberikan pendampingan agar pengelolaan warung lebih optimal. 

Aksi Pencuri 'Obok-Obok' Sekolah SMA di Jombang Terekam CCTV

"Ada satu tips yang selalu saya ingat dan turut membantu warung saya jadi besar seperti sekarang. Intinya, warung itu serba ada, jadi sebisa mungkin jangan menolak pelanggan agar mereka tidak ke warung lain,” kata Nia, Sabtu, 11 Maret 2023. 

Produk virtual yang dia sediakan seperti penjualan pulsa, token listrik, pembayaran tagihan air hingga jasa transfer uang yang ada dalam progran aplikasi Mitra Bukalapak. Katanya jasa yang disediakan Mitra Bukalapak menjadikan potensi tersendiri bagi pelaku UMKM atau warung kelontong seperti dirinya. 

Amarah Membara Karena Terbakar Api Cemburu, Jadi Motif Pria Muharto Bacok Istri

"Tetangga tetangga yang dulu kalau beli pulsa pasti di counter HP, terus beli token listrik di minimarket, sekarang bisa di warung. Mereka yang mau transfer uang ke saudaranya karena jauh dari ATM bisa melalui saya juga," ujar Nia. 

Sementara itu, VP Mitra Operations & Commerce, Mitra Bukalapak Becquini Akbar mengatakan, UMKM salah satu tumpuan perekonomian nasional kerap dihadapkan dengan berbagai keterbatasan yang membuat industri ini kesulitan bersaing dengan bisnis besar.

Keterbatasan tersebut mencakup keterbatasan pada akses permodalan serta pengetahuan dan infrastruktur untuk menumbuhkan bisnis. Selain itu, bisnis kecil juga harus bersaing dengan retail modern untuk menarik pelanggan, sedangkan tidak semua pemilik usaha memiliki kemampuan mumpuni terkait pemasaran digital.

Menjawab tantangan tersebut, Mitra Bukalapak menginisiasi program-program edukasi dan mengangkat berbagai topik pengembangan bisnis seperti branding dan loyalitas konsumen. Berbekal pengetahuan ini, para pemilik warung bisa menyusun ide-ide kreatif untuk meningkatkan daya saing serta mengembangkan bisnisnya lewat strategi-strategi yang sederhana namun efektif.

"Untuk mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan bagi para pemilik warung di Indonesia, kami menghadirkan solusi yang lebih dari sekadar teknologi. Mitra Bukalapak juga memberikan wadah edukasi sekaligus ruang berjejaring lewat Komunitas Juwara. Kami percaya hal ini bisa menjadi jalan bagi para Mitra untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satu bentuk edukasi yang kami fasilitasi yaitu asistensi dari Mitra untuk Mitra, sehingga mereka bisa berbagi ilmu terkait pengelolaan stok barang, keuangan, serta branding untuk meningkatkan pendapatan warung," tuturnya.