Konsumsi Rumah Tangga Picu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- pixabay
Malang – Pada kuartal kedua tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya petumbuhan ekonomi, yakni sebesar 5,44 persen secara year on year (yoy). Faktor utama pendorong pertumbuhan itu berasal dari konsumsi rumah tangga, yang mengalami pertumbuhan hingga 5,51 persen dan distribusi 51,47 persen.
"Konsumsi rumah tangga jadi sumber tertinggi dari PDB (Produk Domestik Bruto) menurut pengeluaran. Tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga didukung oleh adanya momen Idul Fitri," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Jumat 5 Agustus 2022.
Selain konsumsi rumah tangga, faktor lain yang menopang pertumbuhan ekonomi adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 3,07 persen atau distribusi 27,31 persen. Kemudian ekspor, tumbuh 19,74 persen atau distribusi 24,6 persen.
Menurutnya, peningkatan ekspor itu terjadi karena melonjaknya sejumlah harga komoditas global.
Dalam hal ini, yaitu batu bara, nikel, tembaga, dan minyak kelapa sawit. Meski begitu, dijelaskannya pada tingkat konsumsi Pemerintah justru mengalami kontraksi sebesar 5,24 persen.
"Seluruh komponen pengeluaran tumbuh kecuali konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi," katanya.
Sebelumnnya, BPS melaporkan perekonomian Indonesia pada kuartal II-2022 tumbuh sebesar 5,44 persen secara yoy. Sementara itu, dibandingkan kuartal I-2022 tumbuh sebesar 3,72 persen.