Kapolda Jatim Minta Maaf Pada Aremania dan Aremanita

Kapolda Jatim Minta Maaf Pada Aremania dan Aremanita
Sumber :
  • Istimewa

Malang – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta meminta maaf kepada Aremania dan Aremanita usai menjenguk korban di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Diganjar Pemuda Inspiratif, Fairouz Huda : 'Saya Persembahkan Untuk Ibu Khofifah dan Mas Emil'

Dia dengan tegas mengakui proses pengamanan dalam laga Arema FC vs Persebaya kurang maksimal.

"Selaku Kapolda saya turut prihatin, dan memohon maaf. Karena di dalam proses pengamanan yang sedang berjalan ada kekurangan, kami akan mengevaluasi bersama-sama dengan panitia pelaksana dengan PT LIB, dan PSSI," kata Nico.

Bawaslu Kota Batu Buka Pendaftaran Panwascam, Simak Ini Syarat dan Jadwalnya

Nico menyadari atas kesalahan Polri dalam proses pengamanan di Kanjuruhan.

Dia berharap ada evaluasi besar lintas sektoral pasca Tragedi Kanjuruhan. Sehingga sepak bola ke depan menjadi hiburan yang aman dan nyaman.

Ini Nama 50 Calon Terpilih Anggota DPRD Jombang yang Ditetapkan KPU

"Sehingga harapannya pertandingan sepakbola kedepan aman nyaman dan bisa menyerap ekonomi. Semoga semua permasalahan ini bisa diselesaikan bersama-sama," ujar Nico.

Sebagai bentuk tanggung jawab, sesuai perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan pelayanan korban yang dirawat sebaik mungkin.

Serta, memberikan bantuan kepada keluarga korban.

"Kami melakukan upaya identifikasi korban 125 korban meninggal dunia, dan ada 300-an yang dirawat. Kapolri memberikan perhatian secara khusus kepada seluruh korban yang meninggal dunia maupun yang sedang yang dirawat dengan memberikan bantuan perawatan dan kami serahkan kepada keluarganya masing-masing," tutur Nico.

Nico memastikan, Polri akan menindak tegas semua pihak yang bersalah dalam Tragedi Kanjuruhan.

Dia menegaskan, proses hukum tidak pandang bulu pada siapa saja yang terlibat dalam tragedi Kanjuruhan.

"Kami melakukan proses koordinasi dengan pemprov kabupaten, kota terkait perbaikan sarana prasarana yang sudah rusak. Kami juga akan melakukan proses penegakkan hukum kepada siapa saja yang salah setelah masalah kemanusiaan ini selesai. Proses sedang berjalan," kata Nico.

Tragedi Kanjuruhan menjadi catatan sejarah paling kelam sepak bola Indonesia yang melibatkan polisi dan suporter. Data sementara 125 suporter meninggal dunia, dan sekitar 500 Aremania dan Aremanita terluka. Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menjadi duka yang mendalam bagi publik Malang.

Suporter menuntut kasus ini harus diusut tuntas demi keadilan dan para korban tidak bersalah yang telah berpulang.