SBY Sebut Soal Kecurangan Pemilu 2024, Ini Tanggapan Pengamat

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno
Sumber :
  • Istimewa

Menurut dia, klaim tersebut tidak berbasis data dan salah kaprah, sebab di era pemerintahan SBY banyak proyek yang mangkrak. Pemerintahan Jokowilah yang melanjutkan, bahkan membuat proyek baru  demi kemajuan insfrastruktur.

Faktor Paling Diwaspadai Arema FC saat Berjumpa PSM

Semisal dari panjangnya jalan tol itu jomplang lah, semua orang juga cukup mengetahui, terlebih ada jalan Trans Jawa, Trans Sumatera dan Trans Papua, ya memang diselesaikan di zaman Jokowi," sebutnya. 

"Semua orang juga tahu bahwa bandara di zaman Jokowi jauh lebih banyak ketimbang SBY, terus pembangunan jalur kereta api, bendungan dan lainnya itu adalah variabel yang sebenarnya tidak butuh ahli untuk menjelaskan itu semua," sambungnya.

Kemendagri Tunjuk Pj Wali Kota Batu jadi Komandan Upacara Hari Otoda di Surabaya

Dalam kesempatan yang sama, eks-kader partai Demokrat, Gede Pasek Suardika menambahkan, tudingan kecurangan di pemilu 2024 yang dilontarkan SBY mempunyai motif politis.

Sebab, ayahanda AHY itu menilai dalam parameter, jika anaknya tidak menjadi capres atau cawapres, maka ada kecurangan dalam pilpres 2024 mendatang.

Selip Ban, Truk Muatan Kaleng Tabrak Guadril Tol Jomo

"Parameter yang terukur itu harus dibuktikan secara yuridis. Ini konteks yang disampaikan itu soal kemungkinan gagal anaknya jadi pasangan capres-cawapres, terlebih publik membaca soal itu," tegasnya.

Selain itu, Gede Pasek juga menilai, figur AHY sebagai tokoh di pilpres 2024 kurang kuat. AHY tidak mempunyai jam terbang yang mumpuni dalam memimpin sebuah negara. 

Halaman Selanjutnya
img_title