Program Dasawisma WarSa Dianggap Tak Relevan di Era Modern Dibanding Program RT RW MuRah
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
"Dalam parlemen itu kan partai koalisi menjagokan siapa atau siapa, nah itu kan ada peran pentingnya DPRD dengan pemerintah itu mengatur situasi, mengelola sirkulasi di anggaran APBD Kabupaten," tuturnya.
Ia mengaku bahwa sebenarnya program Dasawisma itu sudah ada pagu anggarannya, karena sudah menjadi program pemerintah dan didanai pemerintah melalui APBN maupun APBD.
"Seperti contoh program untuk RT RW, itu kan sudah ada cantolannya, dasar aturannya sudah ada. Dan dasawisma ini saya kurang memahami secara detail anggarannya," katanya.
Ia menyebut bahwa bila dalam kontestasi pilkada seperti saat ini, pasangan petahana itu lebih memahami anggaran yang ada di APBD, sehingga bila membuat program pasti realistis.
Hal ini berbeda dengan paslon penantang atau pendatang baru, karena biasanya pasangan ini hanya sebatas membuat angan-angan saja berdasarkan analisa mereka.
"Program pasangan petahana biasanya lebih realistis daripada pendatang baru, karena apa, karena pasangan petahana sudah tau, porsi-porsi anggarannya, kalau yang baru itu hanya menganalisa saja, dan itu dipertanyakan pada partai pendukungnya," ujarnya.
"Justru hal itu nanti akan menjadi perdebatan para partai pendukungnya saat di parlemen, dan biasanya mereka akan mulai menghitung programnya itu ada apa saja sih, yang regulasinya sudah ada dan tidak menabrak aturan," tuturnya.