Program Dasawisma WarSa Dianggap Tak Relevan di Era Modern Dibanding Program RT RW MuRah

Debat Publik Terakhir Pilkada Jombang 2024
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

"Bahwa ada anggaran yang sudah diperuntukkan untuk kegiatan itu. Orang kemudian berpikir hari ini, kerja bakti hari menjadi sebuah sesuatu yang dikapitalisasi, dengan materi," tuturnya.

Pasca Debat Terakhir, Warga Jombang Labuhkan Dukungan ke Paslon Petahana

Ia  menyebut bahwa cabup nomor urut 2, pernah menjadi kepala desa (kades), dan selama menjabat apakah pihaknya pernah, membuat kelompok-kelompok seperti PKK dijadikan model penerapan Dasawisma.

"Sehingga dia (Warsubi) bisa menggagas program itu (dasawisma), bagus dan bisa dilaksanakan, kalau bagus iya memang bagus, tapi hal itu tidak mudah dilakukan dan harus dilakukan kajian ditengah masyarakat kita yang hari ini pragmatis, karena hari ini semuanya kan harus dinilai dengan materi," katanya.

2 Desa Di Jombang Porak-Poranda Diterjang Angin Kencang

Ia mengaku bahwa saat ini di dunia sedang mengalami perkembangan dimana kondisi masyarakatnya sekarang masuk pada era post truth.

"Iya sekarang kan masyarakat sudah modern, masnya post modern bahkan sebagian negara sudah memasuki masa post truth, dimana pasca kebenaran akan selalu dipertanyakan, pada perubahan-perubahan yang terjadi," ujarnya.

Kisah Cawabup Jombang Nomor Urut 1 Di Mata Istri, Dari Aktivis Berujung Romantis

Sementara itu, Minardi mantan wakil ketua DPRD Jombang periode 2014-2019, dari partai Demokrat mengatakan bahwa program anggaran 1 juta per tahun untuk Dasawisma merupakan program pemerintah yang lama.

Bila diterapkan maka perlu dilakukan penyesuaian dengan legislatif di gedung DPRD Jombang. Karena masing-masing paslon memiliki koalisi partai pengusung yang nantinya membawa program ini ke gedung wakil rakyat.

Halaman Selanjutnya
img_title