Debat Perdana, Warga Jombang Nilai Mundjidah - Sumrambah Punya Jawaban Tepat

Pelaksanaan debat Pilkada Jombang
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Debat publik pertama Pemilihan Bupati Jombang telah usai digelar pada Sabtu 19 Oktober 2024 kemarin malam. Sebagian warga Jombang memberikan penilaian atas performa calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Jombang, saat debat. 

Jelang Debat Publik, Akademisi Sebut Mundjidah - Sumrambah Miliki Good Governance

Dari hasil debat tersebut, warga Jombang di beberapa Kecamatan mengaku, jawaban pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Munjidah Wahab - Sumrambah lebih tepat dan sesuai pertanyaan panelis, bila dibandingkan dengan pasangan nomor urut 2 Warsubi - Salmanudin Yazid

"Kemarin lihat debat di YouTube KPU, hasilnya terlihat Bu Mundjidah dan Mas Rambah bisa menjawab tepat sesuai pertanyaan panelis," kata Slamet (40 tahun) warga Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Minggu, 20 Oktober 2024.

Hari Ini, Dua Paslon di Pilbup Jombang Bakal Debat Perdana Soal 3 Hal

Dia menilai jawaban Sumrambah sangat sesuai dengan kondisi pertanian di lapangan saat menjawab soal pengendalian harga pada saat panen raya tanaman padi, 

"Pas ditanya apa yang dilakukan paslon agar harga terjaga saat panen raya. Itu mas Sumrambah langsung jawab kalau permasalahan itu setiap saat dijumpai petani, tapi ini tidak kita alami pada tahun 2023 - 2024 karena harga panen padi masih bagus," ujarnya, sembari menirukan jawaban Sumrambah.

Pengamat Hingga Mantan Kades Kompak, Sebut Mundjidah - Sumrambah Bersih Saat Pimpin Jombang

Selain itu, sambung Slamet pasangan petahana itu, juga memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Ya mas Rambah juga memberikan solusi yang tepat, seperti solusi insfrastruktur harus terfasilitasi, kita punya Makmur, kembali berkelompok, satu hamparan, fasilitasi perbankkan, mereka terfasilitasi offtakernya, sehingga ada direck Poktan, Gapoktan ke offtaker, seperti itu, jawabannya," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Efendi (29 tahun) warga Desa Kepuhrejo, Kecamatan Kudu. Menurut pria yang sehari-hari bertani tembakau dan berternak sapi itu, jawaban Sumrambah dan Mundjidah soal cara mengoptimalisasi wisata religi dan alam sangat relevan.

"Ya kan waktu di YouTube itu Bu Mundjidah ditanya soal strategi apa untuk optimalisasi wisata religi dan wisata alam. Bu Mund kan jawab langsung kalau mereka selama ini sudah mengembangkan tempat wisata, lima tahun lalu sudah tidak seperti sekarang, Wonosalam jalannya sudah lebar dan terus dikembangkan," kata Efendi. 

Ia menilai bahwa pasangan Mundjidah Sumrambah sudah melakukan beberapa trobosan kebijakan untuk pengembangan potensi wisata baik alam maupun religi saat menjadi kepala daerah. 

"Beliau juga menjelaskan bahwa wisata religi sudah disiapkan, makam Gus dur (Presiden Abdurrahman Wahid) sudah dikembangkan, di dalamnya ada pemgembangan parkir dan UMKM, ini sudah dilakukan bahkan di tempat wisata religi lain," ujarnya.

"Beliau juga menjelaskan bahwa untuk, UMKM sudah mereka siapkan di masing-masing tempat wisata religi. Sekaligus membuat promosi yang lebih baik," tambahnya. 

Hal yang sama disampaikan, Wiwin Mahmudi (29 tahun) warga Desa Jogoroto, Kecamatan Jogoroto. Menurut pria yang biasa berdagang ayam di pasar Tradisional Jombang ini, jawaban Mundjidah dan Sumrambah pada saat debat sangat sesuai dengan pertanyaan panelis.

Justru, pasangan lainnya, yang terlihat tidak bisa memberikan jawaban yang pas saat ditanya panelis atau pertanyaan dari calon.

"Kalau dilihat pada YouTube kemarin terlihat jelas ya, saat Bu Mundjidah akan menyambungkan wisata alam dengan wisata religi, karena hal itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, dan ini dapat dilihat pada realisasi tahun 2024 hasil perencanaan 2023 jalan penghubung wisata religi ke wisata alam Wonosalam sudah dibangun, itu perencanaan mereka Bu Mundjidah dan Sumrambah," kata Wiwin.

"Kalau pasangan Warsubi dan Salman, mereka terlihat kacau soal masalah pendidikan, apalagi soal istilah distrut, itu saya cari di google gak ada istilah, wah kacau," ujarnya.

Lebih lanjut Wiwin mengaku puas dengan jawaban dari Sumrambah soal strategi untuk mendorong ekonomi kreatif (Ekraf) di Jombang.

"Itu jawabannya sangat keren menurut saya ya, karena saya masih muda, dan jadi wirausaha, kemarin mas Rambah menyampaikan bahwa ekonomi kreatif menjadi 1 kekuatan dan menjadi satu tumpukan, pusat pelatihan sudah dibangun, bagaimana bisa berkembang ekonomi kreatif," tuturnya.

Tak hanya itu, Wiwin mengaku Sumrambah juga mencontohkan beberapa usaha Ekraf yang dimotori oleh kalangan anak muda.

"Beliau mas Ramah mencontohkan seperti di Kedunglosari misalnya ada anak muda lulusan STM yang berjualan online, penghasilannya bisa tembus Rp20 hingga Rp30 juta perhari," katanya.

"Nah pada debat kemarin, mas Rambah bilang kalau mereka fasilitasi hal itu melalui media, influencer, dan mereka dorong kesana, semua berjalan bersama, sehingga pelaku ekonomi kreatif ini mampu aktualisasi dan mereka selama ini memfasilitasi sebagai pemerintah daerah," ujarnya.

Perlu diketahui debat publik perdana Pilkada Jombang diikuti oleh paslon nomor urut 1, Mundjidah - Sumrambah (Mudah) dan paslon nomor urut 2, Warsubi - Salman (WarSa) membahas tiga materi, yakni pendidikan, pembangunan, dan ekonomi.