Cara Emak-emak di Kota Malang Bermunajat Lewat Majelis Istigasah Cinta Umat

Majelis istigasah cinta umat
Sumber :
  • VIVA Malang

Malang, VIVA – Jemaah emak-emak atau ibu-ibu di Kota Malang yang tergabung dalam majelis istigasah cinta umat rutin melakukan pengajian di rumah Moch Anton, di Jalan Tlogo Indah Nomor 16 Kota Malang. Majelis ini digelar setiap malam Jumat, terbaru pada Kamis, 26 September 2024 kemarin malam

Abah Anton Bicara Soal Puskesmas Dan Pemerataan Ekonomi di 5 Kecamatan di Kota Malang

Mereka tidak hanya berasal dari wilayah Kecamatan Lowokwaru saja. Mereka juga berasal dari sejumlah wilayah di Kota Malang. Mereka datang dengan mengendarai mikrolet secara berjemaah. 

Tuan rumah kegiatan yang akrab disapa Abah Anton menegaskan bahwa majelis istigasah cinta umat rutin digelar selama puluhan tahun. Setiap gelaran selalu dihadiri oleh hampir seribu jemaah. 

Belasan Personel Polresta Malang Kota Dapat Tugas Khusus Jaga Paslon Di Pilkada

Dia menuturkan bahwa majelis ini tidak hanya digelar saat jelang Pilwali Kota Malang namun sudah menjadi agenda rutin. Kebetulan Abah Anton kini maju di Pilkada Kota Malang bersama Dimyati Ayatulloh

"Secara pribadi yang membuat saya trenyuh, ibu-ibu ini rutin hadir. Mereka rela urunan sewa mikrolet. Jadi ini sudah lama tidak hanya pas Pilkada jumlah jemaah juga terus bertambah bahkan sudah sampai seribu lebih," kata Abah Anton, Jumat, 27 September 2024. 

Strategi PDIP Untuk Menangkan Sam HC - Ganis di Pilwali Kota Malang

Abah Anton berharap majelis pengajian serupa terus menjamur di Kota Malang. Mantan Wali Kota Malang periode 2013-2018 ini menyebut kehadiran majelis taklim membuat Kota Malang barokah. 

"Saya yakin, semakin banyak majelis, maka semakin barokah Kota Malang ini. Karena dalam majelis ada doa yang kita panjatkan," ujar Abah Anton. 

Salah satu jemaah yang hadir adalah Dewi Suarni (63 tahun) warga jalan Tirto Rahayu Landungsari. Ia mengaku sudah tujuh tahun hadir di Majelis ini. Dewi mengaku mendapat ketenangan hati setiap mengikuti istigasah ini.

"Hati merasa tenang kalau ikut istigasah. Saya hadir bersama 20 orang naik mikrolet. Carter mikrolet ini masing-masing iuran Rp5 ribu," tutur Dewi.