Bawaslu Jombang Telusuri Dugaan Kades Ikut Antar Paslon Ambil Nomor Urut di KPU

Bawaslu saat berada di kantor Desa Plosogeneng.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA  – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, merespon adanya dugaan oknum kepala Desa (kades) yang hadir ikut mengantarkan pasangan calon (Paslon) Kepala Daerah Kabupaten Jombang saat mengikuti pengundian nomor urut di KPU setempat.

Kemensos Gelontorkan Bantuan Senilai Rp300 Juta untuk Korban Banjir di Jombang

Respon Bawaslu ini dilakukan dengan cara menelusuri sosok pria yang mengenakan buf, kacamata, serta jaket dan topi koboi untuk mengelabuhi identitas. Dia datang di acara pengambilan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Jombang, pada Senin, 23 September 2024 kemarin.

Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Jombang, Jagat Putradona, mengatakan bahwa Bawaslu Jombang pada hari Rabu 25 September 2024, mendatangi kantor Balai Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang untuk melakukan klarifikasi.

Jelang Nataru Harga Beras di Jombang Naik, Pedagang Mengeluh Sepi Pembeli

"Ini untuk merespon pemberitaan dan informasi awal terkait adanya dugaan kepala Desa yang hadir atau ada di KPU, pada saat pengundian atau pengambilan nomor urut paslon pemilihan Bupati dan wakil bupati di Kabupaten Jombang," kata Jagat.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat berada di kantor Desa Plosogeneng, pihaknya ditemui langsung oleh Kades Plosogeneng, Bimo Rio. Sebab, foto atau video yang beredar di masyarakat itu, adalah Kades Plosogeneng, yang bernama Bimo Rio.

Keluarga Korban Ungkap Tabiat Asli Pelaku Pembunuhan Balita 3 Tahun di Jombang

"Kami ke balai desa, kami bertemu dengan pak lurah (kades). Karena berdasarkan informasi awal juga, foto atau berita tersebut adalah kepala desa Plosogeneng. Maka dari itu kami datang ke sini untuk melakukan klarifikasi terkait hal tersebut," ujarnya.

"Dari pertemuan (klarifikasi) tadi, bahwa iya, kepala Desa Plosogeneng adalah orang atau oknum yang mengenakan buf, ataupun masker di dalam pemberitaan-pemberitaan itu," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title