Pj Wali Kota Malang Sebut Inflasi Terkendali Jelang Idul Adha
- VIVA Malang / Uki Rama
Malang, VIVA – Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang membuat sejumlah langkah strategis untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Mereka pun terus memantau pergerakan harga komoditi.
Saat ini Kota Malang jelang Idul Adha mengalami deflasi pada angka -0,08 persen (month to month). Mereka kini mulai melakukan intervensi dengan sembilan langkah.
"Saat ini kita kan statusnya deflasi. Kemungkinan Warung Tekan Inflasi tidak kita buka dulu. Tadi dengan Bulog terkait stok beras semua bisa tercukupi. Kita cek ke pasar, komoditi yang lain stoknya ada. Sehingga saat ini kami fokus mengendalikan untuk Idul Adha besok agar tidak ada kenaikan yang terlalu tinggi," katq Wahyu usai memberikan arahan pada High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, pada Selasa, 11 Juni 2024 kemarin.
Sembilan langkah tersebut diantaranya, pemantauan harga dan stok, rapat teknis TPID, menjaga pasokan bahan pokok penting, pencanangan gerakan menanam, melaksanakan operasi pasar murah maupun sidak pasar, melakukan koordinasi dengan daerah produsen, realisasi BTT untuk pengendalian inflasi, serta pemberian bantuan transportasi dari APBD.
Wahyu menyebut, deflasi terjadi karena intervensi yang dilakukan oleh TPID Kota Malang.
"Bukan karena daya beli rendah. Ini sudah kita bahas dengan TPID. Sudah ada analisa, kita kan melibatkan BI, OJK, Bulog, BPS, dan banyak. Memang deflasi terjadi karena intervensi kita. Harapannya, jika terjadi inflasi kita berangkatnya bukan dari nol tapi dari minus," ujar Wahyu.
Saat ini jelang Idul Adha bawang merah menjadi salah satu komoditi yang secara nasional perlu diwaspadai kenaikan harganya. Namun hal itu sudah diantisipasi dengan kerjasama lintas daerah dengan Probolinggo.