Opini : Pilkada Kota Batu dan Harapan Pariwisata Berkelanjutan
- Dok. Pribadi
VIVA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu 2024 sudah semakin dekat, dan salah satu isu penting yang menjadi fokus perhatian masyarakat adalah visi dan misi calon wali kota dan wakil wali kota dalam memajukan pariwisata dan pertanian.
Kota Batu dikenal sebagai salah satu destinasi pariwisata populer di Jawa Timur dengan keindahan alam dan berbagai atraksi wisata yang menarik. Selain itu, pertanian juga menjadi sektor penting bagi masyarakat karena banyak yang menggantungkan hidupnya sebagai petani.
Visi dan Misi Memajukan Pariwisata dan Pertanian
Calon kepala daerah diharapkan memiliki visi dan misi yang jelas untuk memajukan pariwisata dan pertanian di Kota Batu. Pengembangan pariwisata harus berjalan seiring dengan upaya mempertahankan dan memajukan pertanian, karena keduanya saling mendukung dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian kota.
1. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Calon pemimpin harus memiliki rencana konkret untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Kota Batu. Ini berarti menciptakan atraksi wisata yang memanfaatkan keindahan alam tanpa merusak ekosistem dan lingkungan sekitar. Wisata alam, budaya, dan kuliner dapat dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan komunitas lokal.
2. Pemberdayaan Petani Lokal
Untuk menjaga keberlanjutan pertanian, calon kepala daerah harus berkomitmen untuk memperkuat pemberdayaan petani lokal. Dukungan berupa pelatihan, akses ke teknologi, dan bantuan pemasaran dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
3. Pembangunan yang Tidak Menggerus Lahan Hijau
Tantangan besar yang dihadapi Kota Batu adalah memastikan pembangunan tidak menggerus lahan hijau yang penting untuk pertanian dan keindahan alam kota. Kebijakan tata ruang yang bijaksana diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.
4. Inovasi dalam Pertanian
Calon pemimpin harus mendorong inovasi dalam sektor pertanian, seperti penerapan pertanian organik, pertanian cerdas, dan diversifikasi produk. Ini akan membantu petani menghadapi tantangan perubahan iklim dan persaingan pasar.
5. Kolaborasi Antar Sektor
Kolaborasi antar sektor pariwisata dan pertanian dapat menghasilkan manfaat yang saling menguntungkan. Misalnya, wisata pertanian atau agro-wisata dapat menjadi atraksi wisata yang mendukung petani lokal.
6. Penguatan Infrastruktur dan Pemasaran
Peningkatan infrastruktur dan akses jalan menuju destinasi wisata serta lahan pertanian perlu menjadi prioritas. Selain itu, pemasaran produk pertanian lokal ke wisatawan dapat membantu memperluas jangkauan pasar petani.
Kesimpulan :
Calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Batu diharapkan memiliki visi dan misi yang berfokus pada pengembangan pariwisata dan pertanian secara berkelanjutan.
Tantangan besar untuk mempertahankan pertanian dan lahan hijau di tengah pembangunan harus diatasi dengan kebijakan yang bijaksana dan inovatif.
Dengan kepemimpinan yang visioner dan berkomitmen, Kota Batu dapat terus berkembang sebagai destinasi pariwisata yang menarik, sambil tetap mempertahankan warisan alam dan keberlanjutan pertanian yang menjadi identitas kota.
Penulis : Dhea Amastasyia Nadira, Mahasiswi FISIP Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)