Akademisi dan Masyarakat Sipil di Malang Serukan Keprihatinan Krisis Etika Para Pemimpin Bangsa

Akademisi dan Masyarakat Sipil di Malang Sampaikan Seruan Luhur
Sumber :
  • VIVA Malang/Moh Badar Risqullah

Malang, VIVA - Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Raya untuk Reformasi Jilid 2 menyampaikan pernyataan "Seruan Luhur" menyikapi krisis kepemimpinan dan keteladanan  para pemimpin bangsa.

Kaesang Pangarep Bocorkan Ingin Maju DPR RI Dapil Malang Raya di Pileg 2029

Pernyataan "Seruan Luhur" yang ditandatangani oleh 86 individu yang terdiri dari akademisi se-Malang Raya, organisasi masyarakat sipil, hingga ibu rumah tangga ini digelar di Alun-alun Tugu Kota Malang, Senin, 5 Februari 2024.

Juru Bicara Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Raya, Purnawan D Negara mengatakan pernyataan "Seruan Luhur" ini menyikapi adanya kemunduran etika dan moral yang dipertontokan para pemimpin bangsa.

DWP Kemensos Sebut Kolabolaris Pusat Dan Daerah Kunci Tuntaskan Persoalan PPKS

Pupung -sapaan Purnawan D Negara- mengatakan gejala itu tampak dari tindakan para pemimpin bangsa yang menyalahgunakan kewenangan dan kekuasaannya untuk kepentingan politik praktis di Pemilu 2024.

Para pemimpin bangsa itu, kata Pupung, tidak hanya Presiden, namun juga lembaga negara seperti Mahkamah Konstitusi (MK) hingga para Ketua Partai dan Capres-cawapres yang menunjukkan perendahan etika budi luhur bangsa.

PNM Pasang Target 270 Ribu Nasabah Mekaar di Malang pada 2025

"Penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan yang dilakukan para pemimpin bangsa untuk kepentingan politik praktis itu cenderung melakukan perundungan politik berbangsa bernegara," kata Pupung dalam orasinya.

Kondisi itu, lanjut Pupung, diperparah sikap Presiden Jokowi yang merupakan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan terang-terangan berpolitik praktis dalam Pemilu 2024 dengan atas nama hukum atau undang-undang.

Halaman Selanjutnya
img_title