Siapkan Rp24 Miliar Untuk Kenaikan Gaji TPOK, DPRD Kota Malang : Akan Ada Efek Domino
- Viva Malang
Malang, VIVA – DPRD Kota Malang dan Pemerintah Kota Malang telah menyepakati kenaikan gaji bagi Tenaga Pembantu Operasional Kerja (TPOK) di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Anggaran untuk penambahan gaji ini sebesar Rp24 miliar sekian dan berlaku mulai Januari 2024 nanti.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika yakin bahwa kenaikan gaji bagi TPOK atau pegawai non ASN akan memberikan efek domino bagi perekonomian di Kota Malang. Selain itu, juga untuk menekan angka kemiskinan.
"Dengan ini akan memiliki efek domino, tingkat penghasilan Kota Malang akan meningkat dan mengurangi angka kemiskinan. Total anggaran untuk penambahan gaji ini ada Rp24 miliar sekian dan berlaku mulai Januari 2024," kata Made, pada Jumat, 1 Desember 2023.
Kenaikan gaji bagi TPOK ini telah dibahas dalam Rapat Paripurna dengan agenda Penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Badan Anggaran, terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2024, pada Rabu, 29 November 2023 kemarin.
Kenaikan gaji TPOK dengan rincian yang sebelumnya di bawah Rp2,9 juta menjadi Rp3,2 juta atau setara UMK yang berlaku saat ini. Dia yakin kebijakan ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan individu saja. Tetapi, juga pada peningkatan daya beli masyarakat dan pengurangan angka kemiskinan.
"Di Kota Malang sudah ada tenaga Non ASN yang mengabdi 25 tahun, 20 tahun, 15 tahun bahkan yang paling sedikit 5 tahun. Nanti yang SMA ke bawah itu Rp3,2 juga dan S1 sampai S2 tertinggi Rp3,5 juta," kata Made, Jumat, 1 Desember 2023.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memastikan bahwa gaji bagi TPOK akan disinkronkan dengan UMK. Meski nantinya kenaikan gaji tidak sama bagi TPOK karena juga disesuaikan dengan ijazah masing-masing.
