Belum Setahun Jalan Desa Rusak, DPRD Minta DPMD Jombang Turun Tangan
- Elok Apriyanto/Jombang
Jombang, VIVA – Rusaknya bangunan rabat beton jalan desa di Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang dibangun dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BK) tahun 2024, mendapat perhatian serius dari komisi C DPRD Jombang.
Bahkan, komisi C mendorong agar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) segera turun untuk memastikan apa yang menjadi penyebab rusaknya bangunan yang baru saja selesai dikerjakan itu.
"Tentunya ini harus menjadi atensi dinas untuk segera turun ke lapangan," kata Ketua Komisi C DPRD Jombang M Zahrul Jihad, Sabtu 18 Januari 2025.
Politisi Demokrat ini menyebut, organisasi perangkat daerah terkait harus memastikan kerusakan jalan yang baru dibangun tahun 2024 dengan anggaran Rp200 juta tersebut.
"Apakah memang pekerjaannya tidak sesuai dengan spek yang ada. Atau faktor yang lain," ujarnya.
Apabila memang ditemukan ada permasalahan dalam pembangunan jalan tersebut. Pemkab Jombang harus segera melakukan tindakan.
"Paling tidak jalan itu harus dilakukan perbaikan dan dipastikan pembangunan sesuai dengan spesifikasi yang ada," tuturnya.
Ia pun menjelaskan bahwa dalam waktu dekat ini dinas tidak memberikan respons. Komisi C DPRD Jombang akan mengagendakan untuk turun ke lapangan.
"Kami beri waktu hingga satu bulan. Apabila tidak ada tindakan kami akan turun untuk memantau proyek tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala DPMD Jombang Sholahuddin Hadi Sucipto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan camat setempat. "Kita akan telpon camatnya. Dan kami juga akan turun ke lapangan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, belum setahun, bangunan rabat beton jalan desa di Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang dibangun dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BK) tahun 2024, rusak.
Rusaknya bangunan yang baru saja selesai dikerjakan itu, diduga dikarenakan adanya kualitas pengerjaan proyek yang buruk dan amburadul.
Menurut keterangan DA warga setempat, proyek bangunan itu menelan anggaran Rp200 juta bersumber dari BK tahun 2024.
"Itu baru tahun kemarin bangunan jalannya, tapi sudah rusak di beberapa bagian," kata DA sembari mewanti-wanti namanya agar tidak dipublikasikan, Kamis, 16 Januari 2025.
Ia menegaskan, kondisi jalan saat ini sudah banyak mengalami kerusakan. Selain retak-retak, kondisi cor banyak yang mengelupas. Warga menduga ada permainan antara pihak Desa dengan pelaksana pekerjaan, demi mencari keuntungan sendiri.
"Bangunanya sudah banyak yang retak dan mengelupas. Kayaknya ya ada permainan antara kades sama TPK nya, biasa nyari untung sendiri," ujarnya.
Saat ditanya apakah warga mengetahui bila pelaksanaan pekerjaan tersebut memang asal-asalan, ia menyebut sebagian warga memang menduga bahwa pembangunan jalan tersebut asal-asalan. Sehingga, pembangunan jalan tersebut mudah rusak.
"Ya mungkin pekerjaannya asal-asalan sehingga mudah rusak. Biasa ada kong kalikong antara Desa sama TPK," tuturnya.