Belum Setahun Dibangun dari Anggaran BK 2024, Jalan Desa di Jombang Rusak

Kondisi jalan yang rusak di Jombang
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Aprianto/Jombang)

Jombang, VIVA – Belum setahun dibangun, rabat beton jalan desa di Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang dibangun dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BK) tahun 2024 sudah rusak.

Dilarang Jual Pohon, Bapak di Jombang Cangkul Kepala Anak Tirinya

Rusaknya bangunan yang baru saja selesai dikerjakan itu, diduga dikarenakan adanya kualitas pengerjaan proyek yang buruk dan amburadul.

Menurut keterangan DA warga setempat, proyek bangunan itu menelan anggaran Rp 200 juta bersumber dari BK tahun 2024. 

Penyaluran BK Dinilai Tak Adil, Paguyuban Kades di Mojokerto Protes ke Bupati Terpilih

"Itu baru tahun kemarin bangunan jalannya, tapi sudah rusak di beberapa bagian," kata DA sembari mewanti-wanti namanya agar tidak dipublikasikan, Kamis 16 Januari 2025.

Ia menegaskan, kondisi jalan saat ini sudah banyak mengalami kerusakan. Selain retak-retak, kondisi cor banyak yang mengelupas. Warga menduga ada permainan antara pihak Desa dengan pelaksana pekerjaan, demi mencari keuntungan sendiri.

Car Free Night di Jombang, Ini 18 Jalan yang Ditutup

"Bangunanya sudah banyak yang retak dan mengelupas. Kayaknya ya ada permainan antara kades sama TPK nya, biasa nyari untung sendiri," ujarnya.

Saat ditanya apakah warga mengetahui bila pelaksanaan pekerjaan tersebut memang asal-asalan, ia menyebut sebagian warga memang menduga bahwa pembangunan jalan tersebut asal-asalan. Sehingga, pembangunan jalan tersebut mudah rusak.

"Ya mungkin pekerjaannya asal-asalan sehingga mudah rusak. Biasa ada kong kalikong antara Desa sama TPK," tuturnya.

Sementara itu Kepala Desa Banjaragung Hasan Sulaiman mengatakan, proyek pembangunan jalan itu dikerjakan pada bulan April lalu. "Proyek pembangunan bulan 4 kemarin," kata Hasan.

Ia menyebut, adanya kerusakan jalan itu kemungkinan karena seringkali dilalui kendaraan bermuatan tebu. "Biasanya kan itu tonasenya melebih," ujarnya.

Ketika ditanya tentang adanya pengerjaan proyek asal-asalan hanya demi meraup keuntungan sendiri, ia mengaku bahwa volume pembangunan jalan desa itu panjang 202 meter dengan lebar tiga meter. Sedangkan ketinggian 0,20 meter.

"Untuk lebih detail masalah teknis bisa konfirmasi ke TPK nya," tuturnya.