Pekerjaan Proyek Sentra PKL Hampir Rampung, Gerobak PKL Direalisasikan 2025

Proyek pembangunan sentra PKL Ahmad Dahlan, Jombang.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Proses pekerjaan proyek sentra pedagang kaki lima (PKL) di jalan Ahmad Dahlan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, hampir rampung dikerjakan.

Aksi Pencurian Tas Warga Jombang saat Salat di Masjid, Terekam Kamera CCTV

Bahkan, saat ini pekerjaan pavingisasi yang dilakukan oleh pihak rekanan yang menelan anggaran Rp3,6 miliar dari P-APBD 2024 itu mencapai 90 persen progresnya.

Meski dipastikan rampung sebelum akhir tahun 2024, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang, mengaku akan merealisasikan tempat PKL di tahun 2025 nanti.

Wabah PMK Serang Jombang, 231 Terjangkit 11 Ekor Mati

"Ya sekitar 90 persen. Itu kelistrikannya, dan itu sudah satu kesatuan pekerjaan. Jadi sudah berjalan, dan itu nanti kalau selesai ya selesai semua, itu Desember haru selesai, dan ini sudah mau selesai kok," kata Wikko selaku pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) Disdagrin Jombang, Senin, 4 November 2024.

Pihaknya pun menyebut bahwa selain progres yang masih sesuai target, pekerjaan membrane atau atap PKL akan dilakukan oleh Dinas PUPR Jombang dengan anggaran Rp2,7 miliar. 

Kebakaran di SDN Pakel Jombang, Warga Sempat Terdengar Ledakan

"Oh yang membrane, atap ya memang atap dan itu untuk PKL nya dong, difasilitasi untuk PKL nya," ujarnya.

Wikko menyebut, nantinya PKL yang akan menempati sentra PKL Ahmad Dahlan akan diberikan gerobak untuk berdagang. Rencananya hal itu akan direalisasikan tahun 2025.

"Kalau tempat PKL nya, belum ya. Kalau tempat PKL tahun depan direalsasikan. Kalau untuk gerobaknya rencananya tahun depan. 

Hal ini dikarenakan pihak Pemkab Jombang, melalui Disdagrin Jombang berfokus untuk menyelesaikan pembangunan proyek fisik, terlebih dahulu. Karena proyek tersebut sempat gagal dikerjakan pada tahun kemarin.

"Kita fokus untuk menyelesaikan pekerjaan fisiknya. Untuk atap membrane dikerjakan PUPR, karena kita memiliki SDM (sumber daya manusia) yang terbatas, gak mungkin bisa nyelesaikan secara simultan gitu," kata Wikko.

Ia pun mengaku bahwa hari ini akan dilakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pelaksana untuk membahas progres pembangunan proyek sentra PKL Ahmad Dahlan.

"Nanti siang kita akan rapat lagi dengan pengawas, sudah berapa persen (progres pekerjaan), tapi seperti yang disampaikan pak Kadis kalau progres sudah mencapai di atas 80 persen," ujarnya.

Ia pun menyebut bahwa pada pekerjaan lanjutan tahun ini yang dianggarkan dalam P-APBD 2024, terdapat beberapa pekerjaan yang menjadi satu kesatuan.

"Jadi kelistrikan, paving dan taman sudah menjadi item pekerjaan, ya termasuk taman itu," tuturnya.

Ia menyebut pekerjaan tahun ini masih berjalan lancar, karena dari kesiapan rekanan sudah terjamin.

"Tahun ini pekerjaan lancar. Dan pekerjaan selesai Desember sesuai kontrak, tapi ini gak sampai Desember sudah selesai, kayaknya November pertengahan ini sudah selesai, tidak ada kendala karena kemampuan finansial penyedianya, tenaga yang kerjanya, dan yang lembur cukup banyak," kata Wikko.

Seperti diberitakan sebelumnya, sempat gagal dikerjakan, pembangunan proyek sentra pedagang kaki lima (PKL) Ahmad Dahlan di Jombang, Jawa Timur, kembali dilanjutkan.

Pada awal proyek pembangunan yang dinaungi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang itu, dibiayai dari APBD 2023 sebesar Rp8,1 miliar. 

Namun, prakteknya proyek yang dikerjakan PT Noval Indo Pratama, berjalan molor dan dilakukan pemutusan kontrak.

Kini, Disdagrin kembali mengalokasikan pembangunan sentra PKL Ahmad Dahlan Jombang yang gagal selesai dibangun 2023. Anggaran Rp3,6 miliar dari P-APBD 2024 digelontorkan untuk melanjutkan proyek pekerjaan kelistrikan, dan pavingisasi.

Kepala Disdagrin Jombang, Suwignyo, mengatakan, proyek lanjuan tahun ini, dianggarkan P-APBD 2024, dengan pagu anggarannya Rp3,6 miliar.

Ia menegaskan, sesuai kontrak kerja pekerjaan harus selesai pada, 20 Desember 2024 nanti.

"Mulainya ya september (Setelah persetujuan PAK APBD). Waktu akhir 20 Desember 2024," kata Suwignyo, pejabat pembuat komitmen (PPK) pada proyek tersebut, Selasa, 29 Oktober 2024.

Lebih lanjut ia mengatakan besaran anggaran tersebut, digunakan untuk beberapa kegiatan, seperti kegiatan pekerjaan kelistrikan dan kegiatan paving, yang sempat bermasalah.

Bahkan, Wignyo mengklaim progres pekerjaan masih sesuai dengan schedule yang ditentukan. 

"Alhamdulillah progres masih positif. Untuk paving sudah hampir 80 persen," ujarnya.