Pemkab Jombang Peringati Hari Santri Nasional di Hari Jadi ke 114 di Alun-alun
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
"Jombang harus mampu menjadi sumber inspirasi bagi daerah lain, dengan tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat kita," tuturnya.
Oleh karena itu, sambung Teguh, berbagai prestasi telah ditorehkan sepanjang tahun ini, adalah bukti nyata kerja keras semua pihak. Seperti penghargaan dalam bidang kesehatan, misalnya.
"Pada tahun ini kita telah menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) kategori pratama dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan karena tingkat partisipasi BPJS Kesehatan mencapai 97,85 persen," katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Jombang juga berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 7.408 jiwa (berdasarkan SK penduduk miskin ekstrem tahun 2023), menjadi 6.390 jiwa pada tahun 2024, sesuai Surat Kemenko Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan tanggal 26 Februari 2024.
"Di bidang penanganan stunting, berdasarkan data e-PPGBM, prevalensi stunting di Kabupaten Jombang tahun 2022 sebesar 8,39%. Kemudian pada tahun 2023 menurun menjadi 6,29%. Pada September 2024 turun lagi menjadi sebesar 4,71%," ujarnya.
Tidak hanya itu, sambung Teguh pemerintah Kabupaten Jombang kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk yang kesebelas kalinya secara berturut-turut.
"Prestasi ini adalah bukti komitmen kita dalam transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah," tuturnya.