Lewat CERIA Opaper Apps dan Beon Angkat Kuliner Warisan Nusantara ke Mata Dunia
- VIVA Malang / Galih Rakasiwi
"Apel sudah jarang ditemukan dan kurang diminati, padahal dulu apel adalah ciri khas Batu. Kami ingin menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap apel, tidak hanya sebagai buah, tetapi juga sebagai bagian dari hidangan kuliner yang kreatif," ujarnya.
Joanathan yang tinggal di Amerika Serikat selama 10 tahun terakhir sebagai ahli teknologi produk berbasis kecerdasan buatan (AI), merasakan keprihatinan terhadap rendahnya popularitas kuliner Indonesia di luar negeri.
"Makanan seperti rendang dan nasi padang masih belum cukup dikenal oleh masyarakat internasional. Orang di luar negeri, terutama di negara-negara Barat, belum mengenal cita rasa kuliner kita. Rendang, misalnya, belum bisa diterima secara luas. Karena itu, kita perlu berinovasi agar kuliner kita lebih diterima di berbagai lidah," ujarnya.
Dengan menggandeng berbagai pihak, seperti universitas dan pemerintah, Opaper Apps berharap dapat meningkatkan kesadaran global terhadap kekayaan kuliner Indonesia.
"Kami bekerja sama dengan konsulat, ITPC (Indonesia Trade Promotion Center), dan berbagai organisasi di Amerika, Jepang, serta Australia untuk mempromosikan kuliner kita. Selain itu, pemerintah melalui dinas pariwisata juga mendukung program ini karena berkaitan erat dengan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.
Dalam kompetisi Cipta Rasa, peserta ditantang untuk menciptakan menu yang tidak hanya menarik bagi lidah orang Indonesia, tetapi juga dapat diterima di pasar internasional.
"Kompetisi ini bukan sekadar tentang rasa, tetapi juga tentang memperkenalkan kembali bahan pangan yang hampir punah ke masyarakat luas. Kami ingin apel, salah satu bahan yang terabaikan, kembali menjadi bagian penting dari hidangan masyarakat. Kami harap, program ini mampu mendorong minat masyarakat pada kuliner lokal dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal," ujar Joanathan.