Cara Pj Wali Kota Malang Sulap Terminal Madyopuro Kembali Ramai

Pj Wali Kota Malang berkunjung ke Terminal Madyopuro
Sumber :
  • VIVA Malang - (Uki Rama)

Malang, VIVA – Upaya meningkatkan minat publik terhadap transportasi umum terus dilakukan. Terbaru, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, berencana mengubah Terminal Madyopuro menjadi pusat wisata

Rekom Turun! PKS Tunjuk Ahmad Fuad Rahman Maju di Pilkada Kota Malang 2024

Upaya ini terungkap saat kunjungannya ke Terminal Madyopuro pada Rabu, 10 Juli 2024. Dalam kunjungannya itu, Wahyu melihat potensi yang baik di Terminal Madyopuro untuk menjadi pusat wisata. 

Melihat itu, ia langsung meminta Dinas PUPRPKP dan Dinas Perhubungan Kota Malang untuk merencanakan desainnya dalam perubahan ABPD 2024.

Siap Jadi Marketing Angkot, Supir di Kota Malang Deklarasi Dukungan ke Kak Fai Maju N2

"Ini adalah potensi yang harus ditangkap dengan baik. Terminal ini bisa kami manfaatkan, apalagi ada tol yang dekat. Itu sangat baik, juga ada Velodrome. Kami tata, kemungkinannya kapan, kami rencanakan dengan baik," kata Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu juga berencana menambahkan tempat wisata di Terminal Madyopuro, seperti Pasar Sukowati di Bali. Ke depannya juga pihaknya akan menghimpun UMKM untuk berjualan di Pasar Madyopuro.

45 Anggota DPRD Kota Malang Tandatangani Pakta Integritas dan Komitmen Anti Korupsi

"Kami akan himpun UMKM di Pasar Madyopuro. Jalan tembusan dengan Kabupaten Malang, sudah kami proses, ada skenarionya. Pada 2025 akan dibahas lagi," kata Wahyu.

Wahyu yakin Terminal Madyopuro berpotensi menjadi pusat wisata yang lebih ramai daripada Terminal Arjosari. ''Berpotensi di sini daripada Arjosari. Ke Bromo bisa lewat sini," kata Wahyu.

Dalam waktu dekat, Wahyu akan mempresentasikan rencana detail tata ruang kota Malang kepada Kementerian ATR. Ia juga akan menyampaikan usulannya untuk menjadikan Terminal Madyopuro sebagai pusat wisata.

"Besok saya saya paparan lintas sektor terkait rencana detail tata ruang kota malang. Jadi turunannya dari tata ruang wilayah. Skala peta 1:50.000 sampai 25.000. Untuk perizinan yang sifatnya detail, menggunakan RTRW,'' ujarnya.

''Jadi misal bangun Terminal Madyopuro, kita detail pemanfaatannya. Perumahan juga lebih rinci lagi. Selama ini kan kami RTRW, itu kan skalanya makro. Kami tidak bisa jadikan itu izin karena itu kan 1:100," imbuhnya.

Manfaat dari rencana yang digagas Wahyu untuk Terminal Madyopuro diharapkan berdampak pada peningkatkan potensi wisata di Kota Malang, peningkatkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memperlancar akses ke Bromo.

Terpisah, Achmad Chotib, sopir angkutan jalur MK mengusulkan kepada Wahyu agar tempat wisata di Kecamatan Kedungkandang ditambah. Salah satunya seperti Terminal Madyopuro. Hal itu bisa berdampak pada potensi perjalanan wisata.

Selama ini, para sopir angkutan kota tidak banyak melayani penumpang untuk kebutuhan sehari-sehari. Banyak warga yang beralih ke transportasi online. Nantinya, angkutan kota bisa melayani perjalanan wisata tersebut.

"Tolong ditambah pak tempat wisata agar ada penumpang yang kami angkut," ujarnya.