Pilkada 2024, DPC PDIP Jombang Pastikan Belum Ada Rekom yang Turun

Jajaran DPC PDIP Jombang
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Aprianto-Jombang)

Jombang, VIVA – Santer beredar kabar terkait adanya nama Pj Bupati Jombang Sugiat dalam surat rekomendasi yang turun dari DPP PDIP untuk menjadi calon Bakal Calon Bupati (Bacabup) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang 2024.

Di Pasar Sumobito, Warga Sebut Mundjidah Sosok Tak Kenal Lelah Dan Dekat Rakyat

Menanggapi kabar tersebut, Sekretaris DPC PDIP Jombang, Donny Anggun menegaskan bahwa kabar turunnya rekom dari DPP PDIP pada salah calon, tersebut tidaklah benar.

Ia menegaskan hingga hari ini, belum ada surat rekomendasi yang diturunkan dari DPP PDIP kepada salah satu sosok bacabup. Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa surat tugas dari DPP PDIP hingga kini belum dikeluarkan.

3.884 Tinta Dan 23.304 Segel Logistik Pilkada Serentak 2024 Telah Tiba di KPU Jombang

"Sekarang sudah masuk bulan Juli rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan masih belum turun. Yang sudah turun di beberapa kabupaten kota di seluruh Indonesia itu, Jombang tidak termasuk di sana. Jadi, Jombang masih nunggu rekom dari DPP," kata Donny, Minggu 7 Juli 2024.

Donny menegaskan bahwa rekomendasi dari DPP PDIP diperkirakan turun menjelang pendaftaran di KPU. Hal ini dikarenakan hingga saat ini, sejumlah nama yang diajukan ke DPP PDIP masih dalam proses penentuan.

Rutinitas Salat Tahajud Munjidah Di Tengah Kesibukan Kampanye Pilkada Jombang

"Karena pendaftaran di KPU pada bulan Agustus, mungkin ya, karena semua masih berproses, semoga saja turun di akhir bulan ini atau di awal bulan depan sudah ada rekom yang turun dari DPP PDIP," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa selama ini, nama-nama dan tokoh yang kemarin mendaftar ke kantor DPC PDIP, sudah diajukan ke DPP. Hanya saja belum ada surat rekomendasi yang turun pada nama-nama itu.

Ia menyebut bahwa nantinya, rekomendasi yang turun dari DPP PDIP, biasanya turun ke kader partai sendiri. Karena partai lebih mengutamakan kader sendiri daripada figur dari luar.

"Kalau figur, ya nama-nama yang mendaftar ke DPC itu, yang kami serahkan, ke DPD, maupun DPP. Dan perlu digarisbawahi bahwa nanti rekom itu pasti diberikan pada kader partai PDIP yang terbaik," tuturnya.

Saat ditanya adanya kabar bahwa rekomendasi dari DPP PDIP turun ke salah satu figur yang baru saja mengundurkan diri sebagai ASN, ia mengaku hal itu mungkin hanyalah isu, yang berkembang di antara para simpatisan kader PDIP.

"Informasi yang berkembang itu mungkin semangatnya masyarakat, yang mungkin saking cintanya dengan PDIP, yang menunggu rekom belum turun, sehingga mencoba memasang-masangkan mungkin, dan berasumsi rekom itu sudah turun, tetapi memang belum," katanya.

"Jadi sampai hari ini memang belum ada rekom yang turun dari DPP PDIP, terkait tokoh-tokoh, calon-calon yang berencana untuk maju dalam pilkada 2024, melalui PDIP, " ujarnya.

Ketika ditanya apakah rekomendasi itu nantinya akan turun satu pasang dengan bakal calon wakil bupati, ia mengaku biasanya rekom tersebut diturunkan dalam bentuk pasangan.

"Biasanya satu pasang, kalau yang satu orang seperti di beberapa kabupaten lainnya itu kan cuman surat tugas. Jadi ditugasi untuk mencari, pasangan dan seterusnya. Nah ini kita nanti rekom itu satu pasang karena syarat daftar di KPU itu satu pasang. Tapi yang jelas surat tugas dari DPP juga belum turun," tuturnya.

Ditanya terkait apakah Pj Bupati Jombang Sugiat, mendaftar ke PDIP sebagai bakal calon bupati di Pilkada, ia menegaskan bahwa, pada saat proses penjaringan yang dilakukan DPC, Pj Bupati Jombang tidak mendaftar di DPC.

"Memang pada saat penjaringan di DPC pak Pj memang tidak daftar, tetapi beliau boleh mendaftar di DPD maupun di DPP. Jadi mengenai pak Pj mungkin beliau berkomunikasi melalui DPD maupun DPP," kata Donny.

"Tapi yang jelas terkait isu sudah ada rekom yang turun, kita pastikan masih belum ada rekom yang turun dari DPP," ujar Donny.

Donny pun menegaskan bahwa memang nama Pj Bupati Jombang masuk dalam survei yang dilakukan internal partai, namun dalam survei itu, tidak hanya nama Pj, melainkan nama-nama tokoh yang lainnya.

"Tidak hanya pak Pj, nama-nama tokoh lain juga kita survei, termasuk nama pak Mas'ud Zuremi (Metua DPRD), pak Ahmad Rifa'i, semua kita survei tokoh politik di Jombang, meskipun ASN, kita juga melihat survei selain kader, dan semuanya berpeluang," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Jombang, Bahana Bella Benanda menegaskan bahwa di DPC PDIP ada mekanisme partai yang harus dilalui. Salah satunya dengan membuka penjaringan.

"Penjaringan calon kami membuka pendaftaran calon, dan dalam pendaftaran itu bisa mendaftar di DPC, DPD maupun di DPP. Di DPC sudah kami lakukan dan kami tutup, dan itu ada 4 orang yang daftar dan kami proses, ke DPD maupun DPP," kata Bella.

Untuk tahap selanjutnya, Bella mengatakan berkas 4 orang pendaftar tersebut, sudah diserahkan secara berjenjang di atasnya. Untuk selanjutnya diterbitkan rekomendasi. "Berkas sudah kami kirim, ke DPD maupun DPP. Kami tinggal nunggu," ujarnya.

Saat ditanya bagaimana komunikasi politik Pj Bupati Jombang dengan PDIP, ia menyebut bahwa, selama ini, Pj Bupati Jombang tidak melakukan pendaftaran di DPC, sehingga tidak ada komunikasi politik antara Pj Bupati Jombang dengan DPC PDIP.

"Karena tidak mendaftar ke kami ya, jadi komunikasi kami tidak begitu intens. Tapi kami dengar bahwa beliau menginginkan, mencalonkan diri, dari PDI Perjuangan. Nah, kalau itu kami tidak tahu, karena itu beliau harus ke DPP, karena sekarang (pendaftaran) tinggal di DPP," tuturnya.

Lalu, terkait apakah Pj sudah mendaftar di DPP PDIP, mantan Ketua DPRD Jombang ini mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

"Tapi yang jelas ada prosedur yang harus kami lalui, karena kami di tingkat DPC akan mengikuti seluruh keputusan yang nanti akan diputuskan DPP berupa rekomendasi. Tapi, sampai sekarang kita belum menerima surat rekomendasi, bahkan surat tugas saja belum," kata Bella.