Jelang Idul Adha, Dinas Peternakan Jombang Gencar Awasi Hewan Kurban

Petugas Dinas Peternakan saat periksa hewan kurban di Jombang.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Jelang Hari Raya Idul Adha, atau hari raya kurban, Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, gencarkan pengawasan hewan kurban yang dijual para pedagang untuk dijadikan hewan kurban.

Pemkab Jombang, Kukuhkan Pokdarwis 2024

Pengawasan dalam bentuk pengecekan kesehatan hewan, termasuk pemberian vitamin bagi hewan kurban, dilakukan di lapak pedagang, peternak sapi dan tempat yang menyediakan hewan kurban.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jombang, dr Azis Daryanto mengatakan, jelang hari kurban, pihaknya menggencarkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di beberapa lokasi.

Kaji Dugaan Pelanggaran Netralitas Kades, Bawaslu Jombang Cari Syarat Formil dan Materil

"Kita terus memastikan, berupaya menjamin bahwa kondisi kesehatan hewan kurban yang ada di Jombang dan sekitarnya berada dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan ternak kurban," kata Azis, Jumat 14 Juni 2024.

Ia pun menyebutkan bahwa hewan kurban ini nantinya tidak hanya dijual ke masyarakat Jombang saja, termasuk ke beberapa daerah di luar kota Jombang.

Tak Diizinkan Pinjam Rumah untuk Hajatan, Pria di Jombang Bakar Rumah Warisan

"Dari beberapa penjual, ada pengiriman ke luar Jombang, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto. Dan sebagai salah satu syarat itu, hewan itu aman dikirim ke luar Jombang, salah satunya dinyatakan sehat, ada surat keterangan sehat hewan, dan juga sudah divaksin, terutama vaksin PMK," ujarnya.

Ia menegaskan peningkatan pengawasan hewan kurban ini dilakukan untuk menjamin masyarakat yang hendak berkurban pada Idul Adha nanti.

"Ya tentu untuk menjamin, bahwa hewan kurban yang ada di Jombang dan sekitarnya, aman bebas dari penyakit khususnya antraks, LSD maupun PMK," tuturnya.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa di Jombang, belum ada riwayat penyakit antraks. Akan tetapi di Jombang pernah dinyatakan memiliki kasus PMK yang cukup tinggi. Dan saat ini penyakit itu sudah terkendali.

"Secara historis, dan dari dulu, tidak ada kejadian antraks, baik itu uji laboratorium maupun secara kejadian klinis di lapangan. Kemudian untuk PMK walaupun statusnya daerah tertular, tetapi alhamdulilah dalam dua bulan ini, statusnya zero keis, termasuk LSD atau lato-lato," katanya.

Ia menegaskan bahwa kegiatan pengawasan berupa pengecekan kesehatan hewan kurban di lapak pedagang itu merupakan salah satu upaya peningkatan pengawasan kesehatan hewan.

"Ini merupakan bentuk pengawasan dari Dinas Peternakan, terhadap kondisi kesehatan hewan yang dijual di masa kurban ini," ujarnya.

Ia menegaskan pengawasan hewan kurban ini dilakukan hingga nanti peringatan hari raya kurban selesai.

"Pengawasan ini berlangsung sampai dengan hari raya idul adha atau hari raya kurban. Terutama di tanggal 17 nanti, petugas dari dinas peternakan akan menyusur tempat-tempat penyembelihan hewan kurban," tuturnya.