Koper CJH Jombang Mulai Dikumpulkan, Jemaah Dilarang Bawa Sajam

Koper CJH saat dikumpulkan di Kemenag Jombang.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Jelang keberangkatan Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ratusan koper para CJH ini mulai dikumpulkan di kantor Kemenag Jombang.

Momen Masa Tenang pada Pilkada Jombang, Mundjidah Ziarah ke Makam Wahab Hasbullah

Untuk koper yang akan dibawa jemaah ke tanah suci Makkah nantinya, terdapat beberapa aturan yang harus dipenuhi sebelum keberangkatan ke asrama haji. Diantaranya para CJH dilarang membawa senjata tajam (Sajam).

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Jombang, Muhajir mengatakan CJH hanya dapat mengangkut beberapa barang bawaan.

Mesin Boiler Overheat, Tempat Pengolahan Kayu di Jombang Terbakar

Seperti tas paspor, koper kabin dan kober bagasi. Ia juga mengimbau kepada para calon jemaah untuk tidak membawa barang-barang lain.

"Koper barang yang diberikan kepada jemaah ada 3 yaitu koper besar, tas kabin, dan tas paspor. Jemaah haji hanya boleh membawa barang bawaan yang berada di 3 tas tersebut," kata Muhajir, Sabtu 25 Mei 2024.

'birrul walidain' Kisah Perjodohan Nyai Munjidah Wahab dengan Mendiang KH Imam Asy'ari

Lebih lanjut Muhajir menjelaskan bahwa untuk koper juga terdapat beberapa aturan. Terutama berat masing-masing koper untuk kabin dan bagasi.

"Ada batasannya, koper besar maximal 32 kilogram, tas kabin tidak boleh lebih dari 7 kilogram," ujarnya.

Selain aturan barang yang perlu diketahui, CJH juga perlu mengetahui barang-barang yang tidak boleh dibawa dalam koper.

"Barang yang mudah terbakar atau meledak, cairan dengan volume yang melebihi batas maximal, senjata api dan senjata tajam seperti gunting," tuturnya.

Sementara itu, Hardi Subroto (66 tahun) CJH asal Desa Tembelang, Kecamatan Tembelang mengaku membawa barang-barang yang diperlukan untuk sehari-hari di dalam kopernya yang diantar ke Kemenag Jombang hari ini.

"Ini tadi bawa koper 6 orang. Diberikan ID card, dan dari regu kami beri tanda pita sama kain kecil. Tapi yang jelas kita ikuti standar dari Kemenag. Ini 6 orang dari kecamatan Tembelang semuanya," katanya.

Ia menegaskan koper tersebut akan diantar ke asrama haji Sukolilo nanti malam, dan nantinya ia akan kembali bertemu dengan koper tersebut di Makkah.

"Insyaallah nanti malam dari sini berangkat, dijemput dengan truk. Nanti di Mekkah sana dapat koper ini. Begitu kita turun di bandara, kita meluncur ke hotel, dan nanti kopernya sudah ada kendaraan khusus yang mengantar ke hotelnya," ujarnya.

Ia mengaku untuk barang bawaan yang ia bawa dalam koper sesuai dengan arahan dari pihak Kemenag Jombang. Yakni tidak diperbolehkan membawa barang yang membahayakan seperti pisau dan sajam.

"Benda seperti senjata tajam, seperti pisau, gunting dan semacam yang membahayakan itu dilarang dibawa. Terus alat-alat elektronik itu, contoh alat untuk memasak itu gak boleh," tuturnya.

Selain mendapatkan arahan untuk tidak boleh membawa benda berbahaya, para CJH juga diarahkan membawa alat spray air dan kanebo, untuk mengantisipasi cuaca panas di tanah suci.

"Sudah dianjurkan di sana membawa semprotan air,dan kita membawa kanebo baru, buat dikasi air, buat antisipasi cuaca panas, selain itu juga tidak boleh keluar di siang hari, ada jam-jam tertentu yang diperbolehkan, seperti saat malam hari," katanya.

Perlu diketahui, sebanyak 1.174 jemaah akan terbagi dalam empat kloter. Masing-masing kloter 61,62, 63 dan 64. Khususnya untuk kloter 64 adalah kloter gabungan dengan beberapa daerah di Jawa Timur.

Nantinya, koper akan diberangkatkan lebih dulu ke Asmara haji Sukolilo Surabaya. Pemberangkatan koper dilakukan pada hari yang sama namun beda waktu.