Ada 10 Pasien DBD Aktif, 2 Kecamatan di Jombang jadi Perhatian
- Elok Apriyanto / Jombang
"Tepatnta berapa saya tidak hafal, yang pasti lebih dari 10 orang," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya memerintahkan kepala Puskesmas yang ada di, dua kecamatan tersebut untuk melakukan upaya pencegahan lebih intensif, seperti PSN.
"Dua kecamatan itu, juga diminta melakukan pencegahan preventif melalui pendampingan dan pemantauan. Baik pemantauan dari bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinkes Jombang, juga puskesmas di dua wilayah itu," ujarnya.
"Mulai kepala puskesmas, sampai kader yang ada di desa, semua harus bergerak melakukan pencegahan lebih intensif. Sebab, pencegahan lebih mudah dan tidak berisiko, daripada mengobati," tuturnya.
Ia menegaskan per hari Sabtu, 2 Maret kemarin, pihaknya tidak menerima laporan kasus baru dari fasilitas layanan kesehatan. Baik itu laporan dari puskesmas maupun rumah sakit swasta, serta RSUD Jombang dan RSUD Ploso.
"Per kemarin Sabtu, nihil laporan baru, tinggal treatment, penyembuhan kasus yang masih ada saja," katanya.
Pihaknya menyebut, pasien yang meninggal juga tidak bertambah. Terakhir hari Jumat 1 Maret 2024 kemarin, yakni pasien asal Kecamatan Gudo.