Pemkot Batu Gelontorkan Anggaran Ratusan Juta, Demi Pertahankan Apel Sebagai Ikon

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Saat ini banyak petani apel di Kota Batu yang beralih menanam jeruk dan buah lain. Ikon Kota Batu pun semakin lama terancam. Untuk itu, Pemkot Batu terus berupaya mempertahankan ikon apel meski sangat sulit dilakukan.

Pemerintah Kota Batu Raih Anugerah Revolusi Mental 2024

Salah satu upayanya yaitu kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi dan kementerian terkait untuk mengkaji pertanian apel. 

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan kolaborasi tersebut untuk memasifkan pemetaan lahan apel yang masih dapat dipertahankan agar dapat diketahui rencana kebutuhan yang akan dilakukan dan hasil panennya. 

Bawaslu Kota Batu Tangani Dugaan Pelanggaran Administrasi hingga Pidana

"Hasil kajian ini akan dimasifkan pemetaannya. Kalau petaan sudah kita ukur berapa nanti hasilnya, bagaimana perkembangannya, maka akan kita bisa lihat dari tahun ke tahun," ujar Aries, Jumat, 1 Maret 2024. 

Pemkot Batu juga melakukan pemetaan dan memberi lampu hijau bagi petani tanaman buah lainnya seperti jeruk dan jambu kristal. Sehingga semua tanaman bakal dimaksimalkan agar produktivitasnya tetap terjaga demi kesejahteraan para petani. 

Paslon NH Siap Blusukan ke Kampung, Bangun Kota Batu dari Akar Rumput

"Sementara beberapa wilayah pertanian apel yang masih terjaga berada di Desa Sumber Brantas, atau Kecamatan Bumiaji. Nah di sana bakal kita tetap pertahankan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto mengatakan, pihaknya pada tahun 2024 ini, menyiapkan anggaran revitalisasi lahan apel sekitar Rp800 juta. Bantuan itu akan diberikan kepada kelompok-kelompok tani apel dalam bentuk seperti bibit, pupuk dan lainnya.  

Halaman Selanjutnya
img_title