Dianggap Jadi Biang Kerok Bentrokan, Puluhan Tugu Persilatan di Jombang Dibongkar
- Elok Apriyanto / Jombang
Ia mengaku pembongkaran tugu-tugu pencak silat ini, dilakukan sendiri oleh perguruan silat PSHT cabang Jombang. Dari 68 titik tugu persilatan yang ada di Jombang, baru 10 tugu yang dirobohkan, sisanya dalam waktu dekat.
"Dari rekan-rekan PSHT melaksanakan pembongkaran secara mandiri dan kami bantu dan alhamdulilah kegiatan penertiban berjalan lancar. Rencananya ada 10 sampai 11 titik yang kita tertibkan hari ini. Ada 68 titik, dan nanti tentunya akan dilakukan secara bertahap ya. Nanti ini (pembongkaran) akan dilakukan terus ya. Sehingga di Jombang dinyatakan bersih dari tugu persilatan," tuturnya.
Tidak ada penolakan dari pembongkaran yang dilakukan. Dia mengaku pembongkaran didasari dengan komunikasi yang intens dengan para ketua perguruan pencak silat, sehingga tidak ada penolakan dari pembongkaran tugu-tugu persilatan ini.
"Ndak ada ya. Karena kita selalu komunikasi, kita selalu musyawarah dimana endingnya demi terciptanya situasi masyarakat yang kondusif," ujar Hari.
Sementara itu, anggota PSHT Jombang, Arisuddin mengaku terkait pembongkaran tugu persilatan PSHT di Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, memang atas hasil kesepakatan antara PSHT cabang Jombang dengan pihak Forkompinda.
"Memang kita lakukan secara sukarela, secara kesadaran dari kami juga. Karena selama ini, tugu ini sebagai salah satu pemicu terjadinya konflik antar perguruan. Sehingga kami dari PSHT secara sadar dan mendapat himbauan dari pemprov, untuk melakukan pembongkaran mandiri," kata Aris.
Dia mengaku tidak merasa dirugikan dengan adanya pembongkaran tugu persilatan PSHT itu. Dia mengaku tidak ada yang dirugikan dari seluruh anggota PSHT Jombang.