1.000 Warga Bulukerto Kota Batu Sumringah Usai Dapat Sertifikat PTSL

Penyerahan sertifikat PTSL secara simbolis.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Seribu warga Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu nampak tersenyum lebar karena mendapatkan sertifikat tanah melalui Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Kota Batu.

Wujudkan Generasi Kompeten dan Berempati, PMI Batu Gelar Lomba Pertolongan Pertama

Penyerahan diberikan kepada 26 kepala RT di Balai Desa Bulukerto pada, Sabtu 26 Agustus 2023 kemarin. Kepala Desa Bulukerto, Suhermawan mengaku senang atas legalitas yang dimiliki oleh warganya. 

"Apalagi melalui program PTSL, sertifikat tanah didapat dengan biaya murah, karena jika mengurus secara mandiri di luar PTSL, bisa habis jutaan rupiah. Ini merupakan pertama kalinya ada di Bulukerto," katanya, Selasa 29 Agustus 2023. 

Tak Kuat Menanjak, Truk Bermuatan Wortel Beku Terperosok di Jembatan Kali Lanang

Harapannya kedepan tidak ada lagi permasalahan sengketa tanah, karena warga sudah memiliki legalitas yang jelas. Oktober 2023 mendatang pihaknya pun bakal meminta jatah kuota kepada BPN.

"Awalnya ada 3200 pemohon namun karena kuotanya cuma 1000 ya kita rampungkan dulu kuota yang ada. Oktober kita sudah koordinasi dan bakal diberi 500-1000 kuota," tuturnya.

Dukung Sport Tourism, KORMI Kota Batu Geliatkan Olah Raga Rekreasi

Pihaknya bersama BPN Kota Batu akan selalu mensukseskan program PTSL itu dengan sebaik- baiknya. Semua demi kenyamanan masyarakat Desa Bulukerto.

Sementara itu Kepala BPN Kota Batu, Haris Suharto menyampaikan mengajukan permohonan sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Program ini untuk menjamin legalitas aset kepemilikan sehingga meminimalisasi potensi sengketa.

"Awalnya Kota Batu mendapat kuota 1.000 bidang pada tahun 2023. Kemudian oleh pemerintah pusat ditambah menjadi 4.000 bidang bagi empat desa di Kota Batu," katanya.

Program PTSL ini sekaligus untuk mempercepat pendaftaran sertifikasi tanah. Tercatat total 108.238 bidang tanah di Kota Batu. Dari itu, yang terdaftar sertifikasi 82.622 bidang tanah atau 76,37 persen. Sisanya 25.576 bidang tanah atau 23,63 belum tersertifikasi.

"Sehingga ketika semua sudah terdaftar sertifikat maka harapannya bisa terwujud peta tunggal lengkap," tuturnya.