Begini Cerita Nenek Tuminah, Mantan Pejuang Tentara Hisbullah di Jombang
- Elok Apriyanto / Jombang
Ia mengaku, meski tidak mengangkat senjata secara langsung. Tapi, perannya sangat dibutuhkan di medan pertempuran saat itu.
"Saya bertugas sebagai tim kesehatan, yang harus terus bergabung dengan tentara di lapangan," katanya.
Kala itu Tuminah mengatakan, dia hanya bisa mengikuti arahan komando dari tentara yang memimpin kelompoknya. Dalam perang melawan tentara Belanda.
"Maju pokoknya, kalau disuruh maju ya maju, kalau mundur ya mundur," tutur Tuminah.
Tak jarang, dalam situasi perang, ia kesulitan mendapat pasokan makanan, dari rakyat. Sehingga ia harus memakan makanan seadanya yang ada di dalam hutan.
"Kalau tidak ada yang suplai makanan, ya tidak makan. Apalagi kalau pas ada penjajah dari belanda itu, saya masuk ke hutan hanya makan buah mengkudu," katanya.
Dari perjuangannya tersebut, nenek pejuang ini masih menyimpan sejumlah seragam dan foto masa lalunya saat masih berjuang. Foto-foto itu, masih ia simpan rapi dalam almari pakaian, yang berada dalam rumah sederhananya.