BCA Ajak Mahasiswa Mengabdi di Desa Dalam Kompetisi Genera-Z Berbakti
- VIVA Malang (Ist)
"Mereka akan ke desa binaan kita, nanti ada berbagai topik yang bisa dipilih. Dari pendidikan, sustainable tourism, UMKM. Jadi ini sesuatu yang bagus, mahasiswa terjun langsung ke desa binaan, memberikan kontribusi yang nyata. Karena mahasiswa sekarang di negara manapun didorong untuk magang, untuk KKN, supaya pada saat mereka lulus, siap pakai. Mereka mengerti real life situation seperti apa. Dan ini salah satu forum yang kita dorong untuk tahun ini," tutur Haryanto.
Haryanto menuturkan mahasiswa perlu didorong untuk bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata atau KKN dapat melatih sensifitas mahasiswa dengan bekerja sama bersama tim dalam memecahkan masalah.
"Ini juga melatih mereka untuk bisa bekerja dalam satu tim yang kompak. Karena in real life itu orang jarang sekali kerja sebagai individu, kita harus bekerja dalam satu tim. Dan ini suatu wadah yang sangat-sangat bagus menurut saya, di mana mereka membantu juga menyelesaikan masalah yang real yang terjadi di desa," kata Haryanto.
Dalam program ini Universitas Brawijaya Malang menjadi yang pertama sasaran sosialisasi kompetisi Genera-Z Berbakti. Selanjutnya ada 12 perguruan tinggi lainnya mulai dari Sumatera hingga Papua. Kelompok terbaik berkesempatan meraih apresiasi dengan total nilai mencapai ratusan juta rupiah, sertifikat, hingga dukungan publikasi ilmiah dari BCA.
Mahasiswa dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi ini mulai 15 Maret hingga 30 April 2025. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui bca.id/generazberbakti
Duta Bakti BCA Nicholas Saputra mengatakan, satu hal yang pasti dalam kehidupan adalah perubahan. Perubahan tersebut harus disikapi dengan tetap menjaga relevansi yang didapat dari memperkaya wawasan dan mengembangkan keterampilan. Di tengah teknologi yang berkembang pesat dan terpapar oleh banyak informasi, mahasiswa harus memiliki kemerdekaan untuk berpikir dan kemerdekaan untuk bertindak agar dapat berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat.
"Dengan menguasai apa yang dipelajari saat perkuliahan, mahasiswa dapat menyalurkan sudut pandang yang unik saat menggeluti dunia kerja ke depannya,” tutur Nicholas.