Makan Bergizi Gratis Belum Dimulai di Kota Batu, Pemkot Siap Jalankan Jika Juknis Turun
- VIVA Malang (Galih Rakasiwi)
Batu, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto masih belum direalisasikan di Kota Batu. Namun, Pemkot Batu siap menjalankannya.
Meski beberapa daerah sudah memulai pelaksanaan program tersebut, Kota Batu masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat untuk memulai implementasinya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M. Chori, mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum menerima arahan resmi terkait pelaksanaan MBG. Namun, Pemkot Batu menegaskan kesiapannya untuk menjalankan program tersebut kapan saja jika juknis telah diterbitkan.
“Belum ada juknis yang diberikan oleh pemerintah pusat. Namun, kami sudah siap karena sebelumnya telah dilakukan uji coba melalui program KWB Bergizi,” ujarnya, Selasa 14 Januari 2025.
Chori menjelaskan, Kota Batu telah melakukan uji coba penyediaan makan bergizi melalui program KWB Bergizi pada akhir tahun 2024. Dalam uji coba tersebut, sebanyak 26 ribu siswa di 185 sekolah telah menerima makanan bergizi.
"Program itu mencakup sekitar 88 persen dari total siswa yang ada di Kota Batu. Program uji coba tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Dari evaluasi yang dilakukan, kebutuhan anggaran per porsi makanan diperkirakan mencapai Rp 15 ribu," tuturnya.
Jika dikalikan dengan total 31 ribu siswa di Kota Batu, maka kebutuhan anggaran hariannya mencapai Rp 480 juta.
“Kami sudah menghitung estimasi kebutuhan anggaran tahunan untuk program ini, yaitu sekitar Rp 108 miliar. Namun, untuk sumber anggaran realisasinya, apakah dari APBD atau dana sharing dengan pusat, itu masih kami tunggu,” katanya.
Selain untuk mendukung asupan gizi siswa, program itu dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Chori menyebut, sejumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Batu dapat dilibatkan sebagai pemasok kebutuhan makanan dalam program tersebut.
“Jika program ini berjalan, UMKM lokal bisa diberdayakan, baik untuk penyediaan bahan baku maupun proses pengolahan makanan. Ini tentu menjadi peluang besar bagi perekonomian Kota Batu,” katanya.
Menurut data Satuan Pelayanan Program Pangan Bergizi (SPPG) nasional, program MBG telah dimulai sejak 7 Januari 2025 di 181 sekolah di beberapa wilayah Indonesia. Di Malang Raya, Kabupaten Malang menjadi daerah pertama yang melaksanakan program di empat sekolah.
“Kami optimis Kota Batu akan masuk dalam tahap berikutnya. Saat ini, kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Jika juknis turun, kami siap melaksanakan program ini dengan segera,” tuturnya.
Terpisah, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan sangat mendukung dan siap merealisasikan program MBG. Karena Pemkot Batu menilai pentingnya asupan gizi bagi siswa untuk mendukung prestasi dan tumbuh kembang mereka.
Selain itu, program ini juga diharapkan mampu memberikan dampak positif secara luas.
"Mulai dari kesehatan generasi muda hingga perekonomian daerah. Kami sangat siap untuk menjalankan program ini. Tinggal menunggu juknis dari pemerintah pusat agar bisa segera kita realisasikan,” tuturnya.