350 Pelajar SD di Jombang, Ikuti Uji Coba Makan Siang Gratis

Pelajar SD saat ikuti simulasi makan siang gratis.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Sebanyak 350 pelajar SD Negeri di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengikuti uji coba program makan siang gratis.

Apel Siaga, Bawaslu Jombang Lakukan Pengawasan di Masa Tenang di Pilkada

Dengan anggaran Rp25 ribu, menu makan siang gratis ini terdiri dari sayur sop, nasi, daging, telor setengah bagian, mie, capcay, air mineral botol kecil, krupuk udang, dan susu kemasan botol kecil.

Anggaran makan siang gratis untuk 350 pelajar SD Negeri Kepatihan itu, berasal dari APBDes, Desa Kepatihan tahun 2024.

Program Dasawisma WarSa Dianggap Tak Relevan di Era Modern Dibanding Program RT RW MuRah

Kegiatan simulasi pemberian makan siang gratis ini, dihadiri Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo serta Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi.

"Hari ini adalah simulasi pemberian makan siang gratis. Yang sudah dicanangkan oleh presiden terpilih (Prabowo Subianto), yang nanti akan dilantik," kata Narutomo, Rabu, 25 September 2024.

Survei LSI Denny JA Pilbup Jombang : Warsubi-Salman 69 Persen, Mundjidah-Sumrambah 23 Persen

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan percontohan yang digelar oleh Pemdes Kepatihan. Karena Pemdes Kepatihan merupakan lembaga yang melakukan pendampingan pada program tersebut di SD Negeri Kepatihan.

"Ini diujicobakan dengan simulasi menu, tertentu dengan nilai 25 ribu rupiah. Dengan ada menu 4 sehat 5 sempurna ya," ujarnya.

Pihaknya pun menegaskan bahwa dari sisi pemenuhan gizi, untuk anak-anak sekolah, memang menu makan 4 sehat 5 sempurna ini sudah memenuhi syarat.

"Nasinya ada, telor dan daging, sayurnya sop ada, buah-buahan dan susu. Jadi 4 sehat 5 sempurna. Dan ini target penambahan gizi ya itu (menu makanannya) ya," tuturnya.

Saat ditanya apakah tujuan dari uji coba program makan siang gratis itu, Narutomo mengaku bahwa program ini nantinya dicanangkan oleh pemerintah pusat, dan sekaligus program sekala nasional.

"Jadi sudah seyogyanya, kita memberikan langkah-langkah, kondisional. Karena di setiap daerah, program ini pasti ada penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kearifan lokal. Kearifan lokal ini yang kita coba terapkan di Jombang. Di Jombang kita terapkan seperti ini dan insyaallah, berhasil dan berarti kita sudah siap," katanya.

Ia pun menjelaskan bahwa anggaran untuk simulasi pemberian makan siang gratis untuk pelajar SD negeri itu, berasal dari pemerintah Desa Kepatihan.

"Sementara anggaran dari APBDes Kepatihan," ujarnya.

Disinggung terkait apa saja kearifan lokal dari Jombang, yang bisa dimanfaatkan untuk program makan siang gratis para pelajar, ia mengaku ada banyak potensi kearifan lokal yang ada di kota santri, dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan program tersebut.

"Potensi Jombang ini, kita sudah cukup unggul. Kita surplus dari beras, itu juga bagian dari kearifan lokal yang memang bisa kita tingkatkan menjadi swasembada kita," tuturnya.