Polemik Poltekom Kota Malang, Dosen Diduga Tidak Gajian Penuh

Spanduk protes mahasiswa Poltekom Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Kisruh Politeknik Kota Malang ternyata didasari oleh sejumlah persoalan. Tidak hanya kondisi kampus yang terbengkalai. Ternyata dosen atau pengajar di kampus gajian tidak sesuai semestinya. 

Ayo Kawal Perjuangan Timnas, Dengan Nobar Di Stadion Gajayana Kota Malang

Mahasiswa Poltekom Kota Malang sekaligus Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Mahbub Ubaidillah mengatakan, kondisi perkuliahan mulai berjalan tidak baik sejak awal 2023 ini. Di Poltekom Malang ada 4 program studi, yakni Teknik Mekatronika, Teknik Informatika, Teknik Telekomunikasi, Destinasi Wisata.

"Dosen saat ini menyisakan 5 orang di Teknik Mekatronika dan Teknik Informatika. Pada 2023 awal setelah kami magang itu jadwal kuliah kacau sama sekali karena dosen kurang," kata Abdillah, Selasa, 21 November 2023.

Pemkot Batu Sediakan 900 Porsi Makanan Gratis saat Nobar Timnas U-23

Dia menyebut bahwa kacaunya jadwal kuliah karena minimnya jumlah dosen di Poltekom Kota Malang. Dosen yang merangkap mata kuliah pun akhirnya banyak yang mengundurkan diri. Sehingga berimbas pada kacaunya aktivitas perkuliahan sejak Desember 2022 lalu. 

"Dosen merangkap, banyak mata kuliah, jadi kurang efektif. Setelah itu dosen kami mulai banyak keluar. Disitu kami merasa sedih sekali keadaan kampus seperti ini. Sejak 2019-2023 banyak yang keluar. Mereka (dosen) bilang tidak digaji 3 tahun," ujar Abdillah. 

Dilirik UNESCO, Kota Malang Bakal Jadi Kota Kreatif Dunia pada 2025

Abdillah sendiri menuturkan bahwa jumlah dosen saat ini dianggap tidak layak karena untuk program studi Teknik Mekatronika misalnya. Hanya ada 2 dosen saja. Termasuk di Teknik Informatika dari 7 dosen kini hanya tersisa 3 orang. 

"Yang di angkatan saya untuk dosen cuma terisi 2 saja di Teknik Mekatronika. Di Teknik Informatika awal dulu juga masih 6 atau 7 dosen, juga sekarang sisanya 3," tutur Abdillah. 

Halaman Selanjutnya
img_title