Terpaksa Jadi Tim Musafir, Bali United Berharap Piala Dunia U-20 Tetap Digelar di Indonesia

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra
Sumber :
  • Instagram Bali United

Malang – Bali United terpaksa menjadi tim musafir sekira 2 bulan terakhir. Mereka harus keluar dari Pulau Dewata untuk melanjutkan sisa pertandingan Liga 1 musim 2022-2023. 

Bawaslu Kota Batu Buka Pendaftaran Panwascam, Simak Ini Syarat dan Jadwalnya

Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar yang selama ini menjadi markas mereka sedang dipugar. Bersolek diri menyambut Piala Dunia U-20. Stadion ini memang menjadi salah satu venue gelaran Piala Dunia U-20 Mei 2023 mendatang. 

Sebagai konsekuensinya, Bali United harus menyebrang ke Jawa untuk mencari kandang baru. Stadion Sultan Agung, Bantul dan Stadion Manguwoharjo, Sleman, Yogyakarta menjadi markas sementara mereka. 

Ini Nama 50 Calon Terpilih Anggota DPRD Jombang yang Ditetapkan KPU

"Kita respek dengan regulasi dengan aturan untuk tidak main di sana (Stadion Kapten I Wayan Dipta)," kata Pelatih Bali United, Stefano Cugurra alias Teco usai laga melawan Arema FC, Senin, 27 Maret 2023. 

Di tengah pengorbanan Bali United menjadi tim musafir. Muncul kabar tidak sedap bahwa Piala Dunia U-20 terancam batal digelar di Indonesia. Penyebabnya, muncul penolakan atas kehadiran tim Israel sebagai salah satu kontestan Piala Dunia U-20. 

Seorang Pria di Kota Malang Bacok Istri yang Hamil 4 Bulan Diduga Karena Cemburu

Teco berharap Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia. Dia mengajak semuanya untuk tetap berpikiran positif bahwa Indonesia masih dipercaya dan ditunjuk sebagai tuan rumah. Apalagi ajang Piala Dunia bisa dinikmati oleh pecinta sepak bola tanah air nantinya. 

"Mudah-mudahan kita berpikir positif semoga ada Piala Dunia U-20 di Indonesia. Dan semua pecinta sepak bola bisa menonton saya pikir ini masih bisa jalan di Indonesia," ujar Teco. 

Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari Piala Dunia U-20. FIFA membatalkan undian atau drawing Piala Dunia 2023 yang pada awalnya akan digelar 31 Maret 2023 di Bali.

Namun, FIFA belum membeberkan alasan pembatalannya. Diduga karena FIFA ingin keamanan untuk 24 negara peserta yang akan bertanding di Indonesia bisa dijamin, termasuk Israel.

Ketua PSSI, Erick Thohir, diharapkan memberi keterangan ketika menghadiri laga Indonesia vs Burundi. Namun, dia meninggalkan stadion sebelum pertandingan selesai.

Belum ada pernyataan resmi dari FIFA atau PSSI mengenai penundaan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali. Meski demikian, agenda-agenda lain yang sudah dijadwalkan, termasuk inspeksi stadion, tetap berjalan.

FIFA saat ini sudah memulai inspeksi enam venue yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20 2023. Sebanyak 18 perwakilan FIFA terlibat dalam kegiatan ini.

Inspeksi ini dilakukan untuk memeriksa kembali kesiapan dari enam venue yang akan menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-20 2023.

Sejumlah departemen dari FIFA semisal kompetisi, keselamatan dan keamanan, media, dan departemen-departemen esensial yang mendukung jalannya pertandingan, telah datang dan memulai inspeksi secara menyeluruh.

Kegiatan ini akan berlangsung selama enam hari berturut-turut sampai Senin 27 Maret 2023. Selama melakukan inspeksi stadion Piala Dunia U-20 2023 ini, FIFA juga didampingi oleh Panitia Lokal (LOC).