Pelaku Mutilasi Sawojajar Mengaku 75 Kali Gunakan Ilmu Hitam Berhasil, Hanya Sekali Gagal

Pelaku AP saat berada di Mapolresta Malang Kota.
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Pada 13 Juni 2023, pelaku dan korban bertemu di tempat praktik pelaku di sebuah rumah kos di Jalan Sawojajar 13 A. Setelah itu, pada Oktober 2023, korban menghubungi pelaku mengatakan bahwa guna-guna yang dipesan atau ritual yang sudah dilaksanakan dengan bantuan pelaku tidak berhasil. 

Polres Batu Dalami Pengelolaan Keuangan PT BWR, Beberapa Saksi Sudah Diminta Keterangan

"Lalu 15 Oktober 2023 malam hari, pelaku dan korban ketemu di tempat praktik pelaku di Sawojajar. Korban bermaksud untuk komplain kenapa ritual dan guna gunanya tak berhasil," ujar Danang. 

Saat komplain itulah, terjadi cek cok antara kedua AR dan AP. AP terlebih dahulu menyerang pelaku, tindakan AP dibalas oleh AR hingga akhirnya AP meninggal dunia. 

Moklet Youth Digitalent, Ajak Siswa SMK Bikin Bisnis

"Akhirnya setelah itu terjadi cek-cok, korban memukul pelaku. Lalu dibalas pelaku dengan memukul hidung korban hingga berdarah. Lalu pelaku mengambil celurit dan dibacokkan 2 kali lalu roboh dan kehabisan darah hingga meninggal dunia," tutur Danang. 

Pada 16 Oktober 2023 atau keesokan hari pada pukul 02.30 WIB. Pelaku pergi ke pasar membeli pisau untuk memotong tubuh korban menjadi 9 bagian. Pemotongan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB pagi sampai pukul 16.00 WIB. 

5 Rekomendasi TV OLED Terbaik 2024

"Lalu dibagian tubuh dibagi ke dalam 3 kantong kresek (plastik) besar. Lalu esok harinya (17 Oktober 2023), sekitar pukul 04.00 WIB potongan potongan tersebut dibuang," kata Danang. 

Potongan pertama berisi torso atau batang tubuh dibuang di Sungai Bango. Tubuh yang sudah dimutilasi dikeluarkan dari kresek sehingga hanyut ke aliran sungai. Hal ini dilakukan sebanyak 2 kali oleh pelaku. 

Halaman Selanjutnya
img_title