Anak Sering Main Game, Ini yang Harus Diperhatikan

Anak Sering Main Game, Ini yang Harus Diperhatikan
Sumber :
  • pixabay

Malang – Perkembangan teknologi tak dapat dipungkiri dan era digitalisasi semakin berkembang pesat. Hal ini juga membuat seuruh lapisan masyarakat mengoptimalkan gadget, tak terkecuali anak-anak.

Turnamen Catur di Jombang, Klub Catur Pionmas Borong Juara

Tak sedikit dari mereka yang kerap bermain game. Namun, banyak hal yang perlu diperhatikan. Muhammad Iqbal, Ilustrator dan Comic Art, mengungkapkan, ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam bermain game.

"Seperti usia, rating game, privasi, pola interaksi, pola pembayaran, serta kesehatan fisik dan mental anak atau pengguna,” ungkapnya. 

Pemkot Pasuruan Remikan Gedung PLUT-KUMKM Dorong Kemajuan UMKM

Ia menyarankan beberapa aplikasi game bagi anak-anak, di antaranya cbeebies, lego, amazing animals, pbs kids, serta games seperti simulator kemudi bus.  

"Bermain game digital adalah aktivitas yang bermanfaat selama dilakukan tanpa melampaui batas. Peranan teknologi dan orangtua sangat penting dalam psikolog anak. Orangtua harus membangun tanggung jawab dalam konsekuensi yang akan diterima oleh anak apabila orangtua teledor dalam mengawasi anak dalam berinternet," pungkas Muhammad Iqbal.

Momen Haul Mbah Slagah Kota Pasuruan Dipadati Ribuan Jemaah

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga memberikan edukasi Cakap Digital Dengan Bijak Bermain Game. 

Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, memaparkan, risiko dari masifnya penggunaan internet di Indonesia membawa serta beberapa risiko, seperti penipuan online, hoax, cyber bullying, dan konten-konten negatif lainnya, sehingga peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.

"Saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5. Yang artinya masih di kategori sedang, belum mencapai kategori baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital nasional,” ujar Semuel.

Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menyampaikan, jika pandemi telah mendorong inovasi dan digitalisasi sektor pendidikan melalui penggunaan perangkat teknologi digital dan internet selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan.  

"Program literasi digital nasional ini akan terus dilaksanakan untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia hingga ke berbagai pelosok negeri tanpa terkecuali. Hal ini perlu dilakukan karena kita tidak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat dari agenda transformasi digital nasional. Mari bersama-sama berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju," ucap Jhonny G. Plate.