Digitalisasi UMKM, Masih Banyak Peluang Belanja di E-commerce
- pixabay
Malang –Sejak masa pandemi Covid-19, kehidupan masyarakat banyak berubah. Utamanya dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari yang semula berbelanja offline, sudah mulai banyak yang merambah belanja online.
Di indonesia, prospek belanja digital secara keseluruhan tetap positif, dengan e-commerce Gross Merchandise Value (GMV) meningkatkan pangsanya menjadi US$56 miliar.
Poin-poin positif ini didorong oleh pertumbuhan yang stabil dari populasi konsumen digital Indonesia, menjadi yang tertinggi di antara Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Setidaknya, terdapat 168 juta konsumen digital di negara kita yang mencakup sekitar 46 persen dari populasi berusia 15 tahun ke atas.
"Evolusi baru konsumen digital ini tidak diragukan lagi akan menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan nilai barang dagangan bruto atau GMV e-commerce Asia Tenggara," ujar Partner Bain & Company Edy Widjaja, dilansir dari Viva.co.id.
Dalam kesempatan yang sama, Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian mengatakan, berdasarkan data yang ada, konsumen digital Indonesia memanfaatkan banyak saluran yang terintegrasi, seperti video dan pesan bisnis dalam proses belanja.
"Kami melihat video dan business messaging bertumbuh dan memainkan peranan penting dalam pembelian konsumen di tanah air. Orang Indonesia menghabiskan 44 persen lebih banyak waktu untuk mengkonsumsi video dan 55 persen lebih banyak waktu untuk mengirim pesan," jelas Pieter.
Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman berbelanja yang mulus dan terintegrasi, memungkinkan konsumen menggunakan channel online dan offline di era endemik.