Digitalisasi UMKM, Masih Banyak Peluang Belanja di E-commerce

ilusrasi online shopping
Sumber :
  • pixabay

Studi yang mengusung tema ekonomi digital dan masa depan e-commerce juga menemukan lebih dari 30 persen responden Indonesia menyebut konten video jadi salah satu dari tiga saluran teratas mereka untuk menemukan dan mengevaluasi produk yang akan dibeli.

Momen Lebaran, Incumbent Panasi Mesin Pemenangan Pilkada 2024 di Jombang

Ini menjadi bukti bahwa adanya keinginan kuat untuk bereksperimen dan ikut terlibat yang mendorong munculnya pesan bisnis dan konsumsi video di ruang belanja digital.

Saluran teratas yang ideal untuk video pendek terdapat di iklan media sosial, postingan media sosial yang organik dan iklan streaming video. Studi SYNC Asia Tenggara melibatkan sekitar 16.000 konsumen digital dan mengumpulkan wawasan dari wawancara dengan lebih dari 20 Chief Experience Officer (CXO) di enam negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Namanya Masuk Bursa Pilkada Jombang, Ini Penjelasan Pj Bupati Jombang Sugiat

Meski saat ini belanja online menjadi kian masif, terlebih sejak pandemi Covid-19, studi menemukan masyarakat Indonesia masih kerap berbelanja offline untuk produk-produk tertentu. Menurut laporan tahunan SYNC Asia Tenggara Meta dan Bain & Company, lebih dari 80 persen konsumen Indonesia menjalani proses sebelum dan setelah pembelian di saluran online. Saluran offline masih dianggap sangat penting pada saat tahap pembelian.

Studi yang fokus pada prospek jangka panjang Asia Tenggara dengan proyeksi pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) wilayah Asia Tenggara dari 2022 hingga 2023 ini diperkirakan melampaui sebagian besar pasar lain seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China.

1.581 Kilo Liter BBM Habis Selama Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Malang Raya

Asia Tenggara diperkirakan akan mempertahankan proyeksi pertumbuhan sebesar 5,1 persen dibandingkan dengan pasar lain seperti Amerika Serikat (1,3 persen), Uni Eropa (2,1 persen), dan China (4,7 persen) pada akhir 2023.

Tingkat inflasi tahunan yang diproyeksikan di Asia Tenggara dari 2022-2023 juga diperkirakan akan berjalan lebih baik daripada sebagian besar rekan-rekannya dan diproyeksikan menurun dari 4,2 persen menjadi 3,3 persen pada akhir 2023.