Transformasi Digital Perempuan: Integritas dan Hospitality sebagai Pilar Utama

CEO Ngalup.co Andina Paramitha (pegang mic) saat memberikan paparan
Sumber :

Malang – VIVA - Transformasi digital telah membuka berbagai peluang baru di dunia kerja dan kewirausahaan, namun keterlibatan perempuan dalam profesi digital masih tergolong minim. 

Peduli Disabilitas, Ngalup.co Gencarkan Inklusi Berkarya Bagi Disabilitas

Meskipun data menunjukkan bahwa perempuan memimpin 64,5 persen dari total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, dan UMKM sendiri berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 60,5 persen, jumlah perempuan yang berprofesi di bidang digital atau menjadi pengusaha digital masih jauh dari ideal. 

Hal ini yang melatarbelakangi BINUS@Malang menggelar diskusi bertajuk ‘Policy Roundtable on Advancing Women’s Employability Through Entrepreneurship’. Kegiatan tersebut menghadirkan sederet pemateri, antara lain Head of Business Development and Partnership Instellar Indonesia Khayla Karamina S, CEO Ngalup Collaboratove Network Andina Paramitha, Academic Development Senior manager BINUS University, Owner Onnelico Blomster Alumni Entrepreneurship Business Creation BINUS @ Malang Lingtang Resti B, Head of CIDER and Project Leader Lanny Jauhari, Director and Research Leader of The Institute for Social Innovation and Impactat the University of Northampton, UK Prof. richard Hazenberg, Programme Manager UN Women Indonesia Iriantoni Almuna dan Head of Training Development UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Doni Handoko R.

Ngalup.co X Bangun Bangsa: Empower Academy Digitalisasi Inklusi, Ajarkan Teman Disabilitas Praktik

Dalam kesempatan tersebut, Associate Professor in Management, Muhammad Ariono Margiono, S.IP, MScEcon, MM, PhD mengungkapkan, terdapat beberapa tantangan perempuan di dunia digital.

“Hal ini tak lepas dari berbagai hambatan yang kompleks. Mulai dari norma sosial dan kultural yang membatasi peran mereka, hingga kesenjangan antara keterampilan dan pengetahuan digital yang dimiliki,” kata dia.

CEO Ngalup.co Jadi Juri Dalam 5th Korea ASEAN Business Model Competition 2024

Selain itu, batasan ekonomi dan ketidaksetaraan struktural dalam ekosistem online membuat perempuan tidak bisa bersaing dalam peluang digital. Di sisi lain, sumber daya dalam transformasi digital justru lebih banyak laki-laki.

“Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan digital yang inklusif dan mendukung perempuan dalam mengatasi hambatan ini. Sehingga tercipta ekosistem yang bisa memberdayakan mereka juga,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
img_title