Benarkah MSG Mengandung Racun ? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi Monosodium Glutamat
Sumber :
  • Istimewa

MSG yang dikonsumsi dalam jumlah banyak rentan juga menyebabkan 'Chinese Restaurant Syndrome'. Gejala yang biasa muncul pasca konsumsi dapat meliputi sakit kepala, sensasi panas atau keringat berlebihan, nyeri otot atau sendi. Namun, penting untuk dicatat bahwa reaksi ini relatif jarang terjadi. 

Mengenal Program Citasama Untuk Pelestarian Hutan Gunung Arjuno

"Sejauh ini, saya belum menemukan penelitian yang mengkaji secara khusus manfaat MSG bagi kesehatan, kebanyakan riset berfokus pada dampak negatif konsumsi MSG melebihi takaran normal dan jangka panjang. Namun dari efek utama MSG sebagai penyedap rasa sudah jelas bahwa MSG bermanfaat untuk membantu meningkatkan nafsu makan karena rasa makanan menjadi lebih sedap," tutur Ila. 

Ila pun mengimbau walaupun MSG memiliki titik leleh yang tinggi yaitu 232 derajat celcius, sehingga tidak mudah terurai saat dipanaskan, namun masyarakat perlu menghindari itu. Pemanasan melebihi batas berpotensi menyebabkan terurainya senyawa yang mengandung racun.

Perolehan Kursi DPRD Merosot, Gus Irsyad Mudur Dari Ketua PKB Pasuruan

“Tak hanya untuk makanan ber-MSG, secara umum pemanasan makanan berulang ulang tidak direkomendasikn untuk kesehatan. Selain karena nilai gizi yang rusak, aktivitas ini juga berpotensi terjadinya perubahan senyawa makanan menjadi beracun," kata Ila.