Talenta Digital, Kunci Potensi Ekonomi Baru

Talenta Digital, Kunci Potensi Ekonomi Baru
Sumber :

Malang – Tren digitalisasi di Indonesia terus dikembangkan. Saat ini, berbagai upaya terus dilakukan. Termasuk mengasah potensi talenta digital yang akan banyak dibutuhkan di masa mendatang.

Melihat Gelaran Car Meet Up 2024 Pertama Kali di Pasuruan

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Menteri Komunikasi dan Informatika ,(Menkominfo), Johny G. Plate menjelaskan, talenta digital atau SDM di bidang digital merupakan kunci dalam membuka potensi pasar ekonomi digital di tanah air.

Saat ini, banyak peluang pengembangan teknologi di bidang Artificial Intelligence, Big Data, dan Cloud Computing (ABC), khususnya bagi kebutuhan industri.

PKB Jombang Optimistis Usung Kades di Pilkada Jombang 2024, Wakilnya Bisa dari Kalangan Nahdliyin

“Kita perlu mempersiapkan kebutuhan SDM digital nasional dengan kecakapan digital yang dibutuhkan di masa kini dan masa depan, yang dikenal dengan The ABC yaitu Artificial Intelligence, Big Data, dan Cloud Computing,” terang dia.

Tak hanya itu, Menkominfo juga menialai, perlu mengasah keterampilan digital di bidang lain. Mengingat, adanya perkembangan metaverse. 

Antusiasnya Ratusan Anak Ikut Lomba Menggambar dan Berhitung PPLIPI Pasuruan

Tentunya, hal tersebut menjadi peluang baru, dimana Indonesia bisa membuka potensi pasar dan berinovasi di negeri sendiri.

“Dengan berbagai peluang tersebut, sudah sepantasnya kita mempersiapkan SDM atau talenta digital dengan keterampilan yang dibutuhkan saat ini, yang dibutuhkan oleh industri setidaknya saat ini,” jelas dia.

Menurut Johnny, ekonomi digital menjadi salah satu tulang punggung perekonomian dan perangkat utama dalam pemulihan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

“Misalnya di kawasan Asia Tenggara, e-commerce menjadi salah satu sektor yang mengalami akselerasi pertumbuhan semenjak munculnya pandemi di samping sektor health technology, education technology, online media, onlinetravel, jasa keuangan digital, transportasi dan makanan,” kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya terus mempersiapkan talenta digital dengan berbagai keterampilan yang dibutuhkan.  

“Strategi program literasi digital nasional untuk mendukung percepatan ekonomi digital Indonesia yang kita diskusikan hari ini, sangat selaras dan dalam tarikan nafas yang sama dengan Kominfo yang justru sedang mempersiapkan talenta digital nasional,” kata dia. 

Sementara, di tengah laju peningkatan kebutuhan yang signifikan, terdapat kesenjangan talenta digital dan peluang kerja. Misalnya, di kawasan Asia Pasifik, lebih dari 50 persen CEO menemui kesulitan untuk merekrut talenta digital dengan keterampilan yang tepat.

"Pada 2030 diproyeksikan terjadi kekurangan sebanyak 47 juta talenta digital di kawasan ini. Di level nasional, tercatat setidaknya 50 persen dari tenaga kerja kita baru memiliki keterampilan digital tingkat dasar dan menengah," kata dia.

"Sedangkan mereka dengan keterampilan digital tingkat lanjutan merepresentasikan kurang dari satu persen dari angkatan kerja kita," jelas dia.

Adanya kesenjangan tersebut, menurutnya harus disikapi dengan serius, terlebih lagi cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang kompetitif di kancah global. Selain kebutuhan talenta digital sebagai tantangan, Indonesia juga perlu menilik potensi digital yang dimiliki saat ini.

"Indonesia menjadi rumah bagi 2.229 startup atau terbanyak kelima di dunia, bahkan kita juga memiliki satu startup decacorn dan delapan startup unicorn inovasi anak bangsa," tandas dia.