Menteri PPPA Deklarasi Cegah Kekerasan Terhadap Anak di Lingkungan Pesantren Jombang

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Maraknya aksi kekerasan yang terjadi pada anak-anak, membuat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), memiliki program road show pesantren anti kekerasan.

Perjuangan Pelajar SD Negeri di Jombang Tempuh Jarak Belasan Kilometer Demi Ikuti ANBK

Bahkan, Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan program road show pesantren anti kekerasan untuk mewujudkan pesantren ramah anak.

Tak hanya itu, Menteri PPPA melakukan deklarasikan pesantren antri kekerasan di Gor Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Senin 9 Oktober 2023.

Sumrambah Kunjungi IKM di Jombang yang Tembus Pasar Eropa

"Kegiatan ini sebagai bentuk pencegahan kekerasan terhadap anak dilingkungan pendidikan berbasis agama. Karena banyak pesantren yang telah melahirkan santri sukses baik putra maupun putri," kata Bintang.

Ia pun mengaku akhir-akhir ini, kerap beredar di media sosial (medsos) kekerasan terhadap anak. Termasuk salah satunya di Jombang. Hal ini dikarenakan ada perlakuan yang salah dalam mendidik anak.

Imbas Rehab Gedung Banyak Orangtua Enggan Sekolahan Anak di SDN Kepuhkembeng 3 Jombang

"Belakangan ini kabar dari beberapa media sosial yang miris untuk kita dengar dan kita saksikan bahwa ada perlakuan yang salah di pendidikan berasrama dan berbasis agama," ujarnya.

Maraknya kasus kekerasan, termasuk kekerasan seksual terhadap anak yang muncul pada akhir-akhir ini menunjukkan bahwa media termasuk masyarakat memiliki kesadaran terhadap segala bentuk tindakan yang mengarah perlakuan salah terhadap anak.

Oleh sebab itu, pentingnya deklarasi maupun road show pesantren ramah anak yang menjadi upaya pencegahan atas keprihatinan kasus kekerasan maupun seksual.

"Tentu hal ini akan menjadi keprihatinan kita bersama, bagaimana pencegahan itu menjadi penting, melalui road show ini, deklarasi, komitmen dan mengingatkan," tuturnya.

Ia pun menjelaskan, program tersebut bertujuan untuk menciptakan pendidikan berasrama berbasis agama menjadi menyenangkan untuk pertumbuhan anak.

"Pendidikan berasrama berbasis agama ini anak-anak harus diberikan ruang aman dan nyaman dalam menjenjang pendidikan, bagaimanapun juga mereka adalah aset bangsa," kata Bintang.