MataHati Jadi Jujukan Pecinta Keramik Indonesia hingga Mancanegara

Muchlis Arif menunjukkan karyanya di Studio MataHati
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

"Jika sudah dicetak keramik dibakar di oven dengan panas mencapai 850 derajat celcius. Setelahnya, keramik dilakukan pewarnaan dengan teknik glasir dan dibakar kembali dengan panas 1285 sampai 1300 derajat celcius," tuturnya.

Pameran Tunggal 'Tamasya' Karya Totarist Sosial Merbawani

Keunggulan dari produk keramiknya juga kualitas yang dihasilkan selalu tebal. Kemudian untuk tanah liat yang digunakan, Arif biasanya memesan dari tiga daerah seperti dari Sumberpucung, Kabupaten Malang, lalu Tuban dan Blitar.

Perlu diketahui, studionya itu menjadi tempat ketiga setelah sebelumnya ada di dua lokasi lainnya yaitu di Kantor Kali Watu Rafting, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, dan di Perumahan Batu Permai, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.

Pameran Tunggal 'Tamasya' Karya Totarist Sosial Merbawani di Kota Batu